Logo Bloomberg Technoz

OJK Tak Sepakat Jika Bursa Karbon Disebut Sepi Peminat

Sultan Ibnu Affan
22 July 2024 15:00

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat Hasil RDK Bulanan Juni 2024. (Youtube OJK)
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat Hasil RDK Bulanan Juni 2024. (Youtube OJK)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membantah kabar pelaksanaan Bursa Karbon di Indonesia hingga saat ini terbilang masih sepi peminat. 

Sejak diluncurkan lebih dari setahun lalu, tercatat baru ada sebanyak 62 pengguna jasa yang mendapat izin perdagangan bursa karbon dengan volume 608.000 ton CO2 ekuivalen dengan akumulasi nilai transaksi sebesar Rp36,67 miliar.

"Siapa bilang [sepi peminat]? Enggak," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, keuangan derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi saat ditemui di sela acara road to Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) di Jakarta, Senin (22/7/2024).

Jika membandingkan target potensi nilai kredit karbon di Indonesia yang bisa mencapai Rp3.000 triliun, angka tersebut memang tak sampai 1%.

Meski demikian, Inarno mengatakan otoritas terus mendorong berbagai investasi hijau, sejalan dengan upaya pemerintah yang menargetkan nol emisi karbon hingga 2060 atau lebih cepat.