Maskapai penerbangan AS - yang merupakan pasar perjalanan udara terbesar di dunia - sejauh ini merupakan yang paling terpukul di antara maskapai penerbangan global.
Chief Executive Officer (CEO) Delta, Ed Bastian, menyalahkan dampaknya pada “sejumlah besar” fungsi yang bergantung pada sistem operasi Windows milik Microsoft Corp, termasuk alat pelacakan kru. Kegagalan sistem membuat maskapai ini tidak dapat memproses perubahan dalam jumlah besar pada personil penerbangan.
“Saya ingin meminta maaf kepada Anda semua yang terkena dampak dari peristiwa ini, kami memahami betapa sulitnya ketika perjalanan Anda terganggu,” kata Bastian dalam sebuah pernyataan.
Secara keseluruhan, kekacauan ini menyebabkan lebih dari 3.500 penerbangan dibatalkan hingga hari Sabtu, kata Bastian, dan lebih banyak lagi pembatalan pada hari Minggu.
Gangguan yang terjadi selama periode puncak musim panas. Prospek periode menguntungkan justru membuat merugikan untuk Delta, dengan penerbangan melebihi 90% kapasitas, sehingga sulit untuk memesan ulang.
Data Cirium menunjukkan kekacauan berlanjut pada hari Minggu, dengan Delta membatalkan 1.058 penerbangan pada pukul 18.00 waktu New York, atau 21,4% dari jadwal hariannya.
Jumlah tersebut merupakan sebagian besar dari hampir 1.500 layanan di antara maskapai-maskapai penerbangan AS yang dibatalkan secara nasional.
Di antara maskapai-maskapai sejenis Delta, United Airlines Holdings Inc. juga membatalkan beberapa ratus penerbangan.
American Airlines Group Inc, salah satu perusahaan pertama pada hari Jumat lalu yang dengan cepat kembali normal, membatalkan kurang dari 100 penerbangan pada hari Minggu.
Secara terpisah, data FlightAware menunjukkan Delta telah membatalkan hampir 240 penerbangan pada hari Senin, pada pukul 11:30 malam waktu New York hari Minggu.
We have received reports of continued disruptions and unacceptable customer service conditions at Delta Air Lines, including hundreds of complaints filed with @USDOT.
— Secretary Pete Buttigieg (@SecretaryPete) July 22, 2024
I have made clear to Delta that we will hold them to all applicable passenger protections.
Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg mengkritik penanganan Delta atas kekacauan tersebut, dengan alasan “gangguan yang terus berlanjut dan kondisi layanan pelanggan yang tidak dapat diterima”.
“Delta harus memberikan pengembalian uang yang cepat kepada konsumen yang memilih untuk tidak melakukan pemesanan ulang, pemesanan ulang gratis bagi mereka yang melakukannya, dan penggantian biaya makanan dan penginapan hotel tepat waktu kepada konsumen yang terkena dampak penundaan dan pembatalan ini,” leawat unggahannya di X.
Sejak insiden terjadi, kekacauan perjalanan global telah mempengaruhi maskapai penerbangan dan bandara dengan tingkat berbeda-beda, tergantung pada sistem yang terkena dampak dan vendor yang digunakan.
Beberapa sistem check-in mandiri di bandara tidak dapat digunakan, penumpang tidak dapat mengakses reservasi tiket, atau maskapai penerbangan tidak dapat menggunakan sistem komunikasi kokpit.
Di beberapa bandara, maskapai penerbangan terpaksa melakukan check-in penumpang secara manual dengan boarding pass yang ditulis tangan.
Pembaruan perangkat software yang salah oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike bertanggung jawab atas serangan terhadap 8,5 juta komputer di seluruh dunia, yang memengaruhi segala hal, mulai dari janji temu medis hingga bank investasi dan operator kereta api.
Setelah Microsoft, CrowdStrike adalah pembuat perangkat software “perlindungan titik akhir modern” terbesar kedua dan menguasai 18% dari pasar senilai $12,6 miliar, menurut perusahaan riset IDC.
(bbn)