Logo Bloomberg Technoz

Seruan Terbaru Presiden Taiwan Lai Berisiko Buat China Marah

News
22 July 2024 13:40

Presiden Taiwan Lai Ching-te saat pelantikan pada 20 Mei 2024. (Sumber: Bloomberg)
Presiden Taiwan Lai Ching-te saat pelantikan pada 20 Mei 2024. (Sumber: Bloomberg)

Yian Lee - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Taiwan Lai Ching-te mendesak partai yang berkuasa untuk lebih mengembangkan rasa memiliki terhadap negara kepulauan yang dikelola secara demokratis tersebut. Pernyataan ini berisiko memperburuk hubungannya yang sulit dengan China.

Berbicara pada kongres Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taipei pada Minggu (21/7/2024), Lai mengatakan bahwa "kami akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk membuat semua warga negara mengetahui sejarah dan budaya mereka sendiri, dan untuk membangun identitas nasional dari 23 juta orang yang tinggal di Taiwan sebagai sebuah komunitas yang memiliki nasib yang sama." 

DPP memiliki tugas untuk "menyatukan rakyat, menolak aneksasi, dan menjaga kedaulatan nasional," ujar Lai dalam pidatonya yang disiarkan di televisi. Dia menyampaikan pidato tersebut dalam dialek Minnan setempat, bukan bahasa Mandarin yang digunakan di kedua sisi Selat Taiwan.

Pemerintah Presiden Xi Jinping sangat sensitif terhadap setiap pergeseran frasa yang diungkapkan oleh para pemimpin Taiwan mengenai status pulau tersebut. China mengecam pidato pelantikan Lai, dengan mengatakan bahwa pidato tersebut "mengirimkan sinyal berbahaya untuk mencari kemerdekaan."