Adapun saham-saham energi yang melaju pesat adalah, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) meroket 15,9%, PT Super Energy Tbk (SURE) melesat dengan kenaikan 6,38%. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menguat 4,44%.
Senada, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menguat 2,91%, PT Indika Energy Tbk (INDY) terangkat 2,84% dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melesat 2,54% yang juga turut mendukung penguatan IHSG
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ikut menguat dan menetap di zona hijau, searah dengan indeks utama dengan melesat 1,97 poin (0,21%) ke posisi 921,5.
Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melonjak 3,85%, PT Bank Jago Tbk (ARTO) lompat 2,61%. PT United Tractors Tbk (UNTR) menguat 2,54%, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) terbang 2,45%.
Sebelumnya, Joe Biden mengumumkan mundur dari kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat.
Saat ini, Biden masih akan tetap menjalankan tugasnya sebagai Presiden, tetapi memutuskan untuk mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk maju bertarung dengan Donald Trump pada November mendatang.
Keputusan mengejutkan ini diumumkan Biden setelah desakan mundur yang disuarakan internal Partai Demokrat semakin kencang karena partai tersebut khawatir Biden tidak mampu mengalahkan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump.
“Dalam jangka pendek, potensi pemotongan suku bunga The Fed akan mendominasi pasar, yang berpotensi melemahkan dolar dan menyebabkan komoditas dan mata uang negara berkembang menguat. Ini, dikombinasikan dengan bias risiko yang lebih luas terkait dengan ‘The Trump Trade’, menyiapkan pasar untuk tahun 2025 yang spektakuler, dan kami percaya pasar negara berkembang bisa menjadi penerima manfaat utama dari hal itu,” kata Jennifer Gorgoll, Manajer Portofolio di Neuberger Berman LLC.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sementara aset pasar negara berkembang (Emerging Market) mengalami kesulitan di tengah kekhawatiran akan tarif perdagangan yang lebih tinggi, meningkatnya ketegangan AS-China, dan kebijakan fiskal AS yang lebih longgar.
Dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek di bulan lalu, Trump menegaskan bahwa dolar AS yang kuat akan mengurangi daya saing Negeri Adikuasa di pasar global. Pernyataan senada kemudian juga dilontarkan oleh JD Vance, Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Trump dalam Pilpres 2024 kali ini.
Untuk pasar saham Asia kompak bergerak bervariasi pada siang hari. Indeks Nikkei 225 melemah 1,25%, indeks Kospi anjlok 1,24%, indeks Shanghai drop 0,98%, indeks Strait Times Singapore terdepresiasi 0,12%, dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,63%.
(fad)