Logo Bloomberg Technoz

Rupiah & Mata Uang Asia Melemah, Benarkah Investor Lari ke Emas?

Hidayat Setiaji
22 July 2024 09:15

Pengunjung antre menukarkan uang di salah satu gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung antre menukarkan uang di salah satu gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini. Pasar valas sedang mencerna perkembangan politik terkini di Negeri Paman Sam.

Pada Senin (22/7/2024) pukul 09:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 16.207,5. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Seperti halnya rupiah, berbagai mata uang utama Asia juga terdepresiasi. Yen Jepang, yuan China, dolar Taiwan, baht Thailand, dan dolar Singapura melemah masing-masing 0,03%, 0,11%, 0,08%, 0,42%, dan 0,02%.

Sepertinya pelaku pasar tengah mencerna situasi politik terbaru di AS. Joseph ‘Joe’ Biden mengumumkan mundur dari kontestasi pemilihan presiden (pilpres) AS. Biden akan tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden, tetapi memutuskan untuk mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk maju bertarung dengan Donald Trump.

“Ketidakpastian meningkat saat ini. Kita tidak punya sejarah di mana ada kandidat yang maju tanpa prosedur yang semestinya. Jadi sekali lagi kita berada di situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Matt Maley, Chief Market Strategist di Miiler Tabak + Co, seperti dikutip dari Bloomberg News.