"Kita harus menanamkan kepercayaan kepada rakyat Amerika bahwa kita memiliki Dinas Rahasia yang mampu melakukan tugasnya," ujar Comer, anggota DPR dari Partai Republik dari Kentucky, dalam acara Fox News Sunday. "Dan saat ini, saya rasa kita tidak memilikinya."
Para pejabat AS mengatakan bahwa Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun berhasil memanjat ke atas atap yang berada di dekat panggung terbuka di Butler, Pennsylvania, dengan menggunakan senapan AR-556, berhasil melukai Trump dan menewaskan seorang peserta serta melukai dua orang lainnya. Seorang penembak jitu Secret Service kemudian membunuh Crooks.
Area utama penyelidikan kongres termasuk bagaimana penembak mendapatkan akses ke atap dengan garis pandang yang jelas ke Trump, mengapa rapat umum dilanjutkan setelah penegak hukum mengidentifikasi penembak sebagai orang yang mencurigakan sebelum mantan presiden naik ke atas panggung, apakah Dinas Rahasia memberikan semua perlindungan yang diminta tim Trump dan apakah agen bergerak cukup cepat untuk mengevakuasinya.
Cheatle berjanji akan bekerja sama dengan semua penyelidikan terhadap badan tersebut dan mengatakan bahwa ia akan melakukan apa yang diperlukan agar Secret Service "muncul dari masalah ini dengan lebih kuat." Lembaga ini "terus mengambil langkah-langkah untuk meninjau tindakan kami secara internal," katanya dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam.
Pertanyaan mengenai kemampuan Secret Service untuk melindungi para kandidat dan pejabat pemerintah menjadi semakin mendesak seiring dengan meningkatnya ancaman politik dan kampanye tahun ini yang mencapai puncaknya menjelang pemilihan umum pada bulan November.
Komite Pengawas
Panel pengawas telah menghantam para pejabat pemerintahan Biden dalam dengar pendapat yang kontroversial sejak Partai Republik menguasai DPR pada tahun 2023, tetapi kekhawatiran tentang kinerja Dinas Rahasia menjangkau kesenjangan politik.
"Meskipun kami sering kali memiliki perbedaan pendapat yang sengit tentang kebijakan dan prioritas investigasi, kami bersatu dalam mengutuk semua kekerasan politik dan memastikan bahwa Amerika akan mencegah kejadian mengerikan seperti itu terjadi lagi," kata Comer dan anggota Demokrat terkemuka di komite tersebut, Jamie Raskin dari Maryland, dalam sebuah pernyataan bersama pekan lalu.
Hampir empat lusin anggota panel yang siap untuk menginterogasi Cheatle atas serangkaian kelalaian keamanan pada rapat umum Trump termasuk tokoh konservatif Marjorie Taylor Greene dan Jim Jordan.
Ini adalah upaya pembunuhan paling serius terhadap presiden AS atau kandidat presiden dari partai besar sejak tahun 1981, ketika seorang pria bersenjata melukai Presiden Ronald Reagan.
Cheatle telah menolak tuntutan dari Ketua DPR Mike Johnson dan anggota parlemen lainnya agar dia mengundurkan diri.
Johnson mengatakan bahwa ia juga berencana untuk meluncurkan sebuah satuan tugas untuk menyelidiki kegagalan Secret Service. Penyelidikan lain juga akan diluncurkan di Senat.
"Ini akan menjadi gugus tugas bipartisan dengan wewenang panggilan pengadilan untuk menyerang dengan cepat, langsung ke inti permasalahan dan mendapatkan jawaban, akuntabilitas, memastikan hal ini tidak akan pernah terjadi lagi," kata Johnson pada hari Minggu dalam acara State of the Union di CNN.
Di kedua majelis, para anggota parlemen telah berkomitmen untuk bipartisan dalam upaya mereka. Namun para skeptis mempertanyakan apakah mereka dapat menghindari jebakan partisan yang khas.
"Jika Kongres beberapa tahun terakhir ini menjadi penentu, ini akan menjadi pesta rengekan yang dipolitisasi," kata mantan pejabat Keamanan Dalam Negeri Paul Rosenzweig.
Inspektur Jenderal DHS, pengawas internal, telah meluncurkan serangkaian investigasi sendiri terhadap kesalahan langkah Secret Service di sekitar rapat umum di Pennsylvania, dan Presiden Joe Biden memerintahkan peninjauan independen oleh para ahli di luar pemerintahan.
(bbn)
