Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 92,6%. Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega pun kemungkinan masih akan menurunkan suku bunga acuan 25 bps lagi pada November, probabilitasnya adalah 63%.
Tidak selesai sampai di situ, suku bunga acuan Negeri Adidaya masih bisa turun lagi 25 bps pada Desember dengan kemungkinan 50,3%. Artinya, bukan tidak mungkin suku bunga turun 3 kali atau 75 bps ke 4,5-4,75% sampai akhir tahun.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,68. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 10,64. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh beli (oversold).
Dengan demikian, harga emas masih berpeluang naik. Cermati titik US$ 2.414/troy ons yang akan menjadi pivot point. Jika tertembus, maka target resisten US$ 2.417-2.427/troy ons akan terkonfirmasi.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.396/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun menuju US$ 2.381/troy ons.
(aji)