Logo Bloomberg Technoz

Usai HET Naik, DPR Soroti Kelangkaan MinyaKita

Redaksi
21 July 2024 21:00

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat peluncuran minyak goreng rakyat Minyakita pada 6 Juli 2022./dok. Biro Humas Kemendag
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat peluncuran minyak goreng rakyat Minyakita pada 6 Juli 2022./dok. Biro Humas Kemendag

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengkritik kebijakan subsidi pemerintah usai harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita dinaikkan dari Rp14.000 menjadi Rp15.700 per liter. 

Menurut dia, pemotongan kebijakan tersebut tak disertai dengan pengetatan pengawasan distribusi minyak goreng bersubsidi tersebut. Hal ini kemudian memicu kelangkaan produk MinyaKita bahkan sebelum kebijakan kenaikan harga diterapkan.

“Subsidi seharusnya dimaksudkan untuk meringankan beban rakyat. Kalau justru malah jadi memberatkan masyarakat, artinya kebijakan subsidi itu tidak efektif,” kata Puan dikutip dari laman DPR, Ahad (21/7/2024).

Diketahui, pemerintah telah menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita menjadi Rp15.700 per liter yang akan mulai berlaku pada pekan depan. Penyesuaian HET MinyaKita di tingkat konsumen menunggu penerbitan revisi Peraturan Menteri Perdagangan No. 49 Tahun 2022 di mana beleid itu mengatur HET minyak goreng subsidi seharga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

Awalnya HET MinyaKita diusulkan sebesar Rp15.500, namun karena nilai dolar AS menguat maka dipilih jalan tengah sebesar Rp 15.700 per liter. Kenaikan tersebut juga disebut menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya, seperti beras yang saat ini sudah mengalami kenaikan harga.