Ini membuat saham mereka terjun. Investor TUP semakin khawatir setelah Tupperware merekrut penasihat keuangan untuk mengatasi masalah tersebut.
Tupperware menjalin kerja bersama dengan Moelis & Co. dan Kirkland & Ellis untuk menjajaki opsi atas utang jangka panjang mereka yang tercatat US$ 700 juta, setara Rp 10,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$), dilaporkan Bloomberg News. Tupperware tengah berupaya memperbaiki posisi likuiditas, termasuk melakukan diskusi dengan calon investor atau perusahaan pembiayaan.
Terdapat pula peluang baru yaitu merampingkan perusahaan dan mengakumulasi lebih banyak cash. Tupperware juga melihat aset properti mereka bisa menjadi salah satu peluang.
Tupperware sedang seret likuiditas imbas membesarnya biaya bunga perusahaan dan tengah menjajaki peluang peringanan beban bunga. Tupperware tengah menghadapi ancaman pelanggaran perjanjian fasilitas kredit.
(bbn)