Carmen Reinicke

Bloomberg - Saham Tupperware anjlok nyaris 49% pada perdagangan Senin (10/4/2023) waktu setempat di Bursa New York. Raihan ini menjadi penurunan terdalam sepanjang sejarah perusahaan berdiri.

Aksi jual saham TUP secara masif terjadi usai manajemen Tupperware mengabarkan telah merekrut penasihat keuangan “untuk membantu memperbaiki struktur permodalan perusahaan dan mengatasi keragu-raguan atas kemampuan perusahaan.”

Tupperware sejatinya mencatat pertumbuhan pesat di tahun pertama pandemi Covid-19. Perusahaan mencatat kenaikan tiga kali lipat pada 2022. Lockdown dan pembatasan aktivitas di luar ruangan membuat penjualan peralatan dapur meroket.

Namun pada saat bersamaan, kesulitan berbisnis terjadi. Pada November lalu, Tupperware mengabarkan khawatir dengan masa depan bisnis mereka. Perusahaan bahkan tidak yakin akan meraih pendapatan yang ditargetkan.