"Kami membuat kebijakan itu agar kami bisa menemukan bank yang menurut kami memenuhi syarat untuk dikenakan sanksi, kami bisa melakukan itu," kata Sullivan.
"Saya tidak bisa memprediksinya sekarang, tetapi kami telah menyusun langkah-langkah agar bisa bertindak terhadsap perilaku tersebut, dan kami pasti akan bertindak," tambahnya.
Pernyataan itu merupakan peringatan terbaru bahwa pemerintah Biden sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan untuk menghentikan entitas yang mereka sebut perusahaan China yang membantu industri pertahanan Rusia yang kembali hidup setelah mendapat sanksi dari negara-negara Barat.
AS mengatakan China masih belum memberi bantuan langsung mematikan kepada Rusia tetapi para pemimpin NATO minggu lalu menyebut China sebagai "penggerak utama" perang Rusia.
Meski para pejabat senior AS lain - seperti Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen - juga sudah memperingatkan China terkait kemungkinan sanksi itu, pernyataan Sullivan memperlihatkan bahwa langkah baru ini akan segera diterapkan.
Negara-negara sekutu Barat semakin khawatir Beijing akan segera memberi bantuan langsung yang menghasilkan produk mematikan.
Sektor yang paling diperhatikan adalah perusahaan China dan Rusia mengembangkan drone serang yang serupa dengan model buatan Iran yang dikerahkan di Ukraina.
Beijing selalu bersikap responsif ketika AS memberi bukti berupa transaksi finansial yang melanggar sanksi terhadap Rusia, tetapi menurut Sullivan "pada kenyataannya, situasinya tidak membaik," karena perusahaan China terus membantu mesin perang Rusia.
(bbn)