Logo Bloomberg Technoz

“Kami sepakat dengan Presiden Trump untuk membahas dalam pertemuan pribadi langkah-langkah apa yang dapat membuat perdamaian adil dan benar-benar langgeng,” kata Zelenskiy.

Panggilan telepon tersebut tampaknya merupakan bagian dari diplomasi yang rumit bagi Zelenskiy, yang pasukannya bergantung pada miliaran dolar bantuan militer Amerika untuk melawan pasukan Rusia yang menyerang pada tahun 2022. Dia ingin Trump berada di pihaknya jika mengalahkan Presiden AS Joe Biden dalam pemilu pada bulan November.

Trump telah menyatakan bahwa AS menghabiskan terlalu banyak uang untuk perang di Ukraina, sementara calon wakil presidennya, JD Vance, bahkan lebih skeptis. Dia pernah mengatakan di podcast Steve Bannon bahwa dia tidak “benar-benar peduli apa yang terjadi di Ukraina.”

Trump dan Zelenskiy memiliki sejarah yang penuh gejolak. Pemakzulan pertama Trump berasal dari panggilan telepon tahun 2019 di mana presiden AS saat itu mendesak Zelenskiy yang baru terpilih untuk mencari informasi buruk tentang Biden, lawannya dalam pemilu 2020, dan putranya Hunter. Trump juga sempat menahan hampir US$400 juta bantuan ke Ukraina.

Dalam debatnya dengan Biden bulan lalu, Trump mengatakan dia akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina antara hari pemilihannya hingga hari pelantikannya. Zelenskiy menantang hal itu dalam wawancara berikutnya dengan Bloomberg Television, mengatakan Trump harus membuat rencana dan memperingatkan bahwa proposal apa pun harus menghindari pelanggaran kedaulatan negara tersebut.

(bbn)

No more pages