Kini CrowdStrike menguasai sekitar 18% dari pasar global di sektor yang disebut piranti lunak perlindungan "modern" yang bernilai US$12,6 miliar. Microsoft Corp menjadi pesaing ketat dengan pangsa pasar sebesar 25,8%.
Pertumbuhan perusahaan ini berlawanan dengan trend umum di keamanan siber karena perusahaan ini melaporkan pendapatan luar biasa dalam tiga bulan pertama tahun ini. CEO George Kurtz menggunakan kesempatan itu untuk memanasi pesaing utamanya dengan mengatakan pada Juni lalu bahwa teknologi CrowdStrike "menciptakan daya saing lebih tinggi" di sektor siber, di mana Microsoft membukukan pendapatan tahunan sebesar US$20 miliar.
Setelah laporan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyalahkan kegagalan sistem keamanan Microsoft, Kurtz mengatakan CrowdStrike menerima "banyak permintaan."
Ada krisis kepercayaan yang meluas dari tim keamanan dan teknologi informasi di klien Microsoft," katanya.
Jenis piranti lunak CrowdStrike terpisan dan berbeda dengan model lamapiranti lunak keamanan. Piranti lunak antivirus tradisional berguna di awal era komputer dan internet karena kemampuan mencari pertanda malware yang sudah dikenal, tetapi kemudian ditinggalkan karena serangan siber semakin canggih.
Kini, produk-produk yang disebut "endpoint detection and response" atau piranti lunak deteksi dan respons titik akhir yang dikembangkan CrowdStrike memiliki fungsi lebih dari itu dengan terus menerus memeriksa mesin-mesin untuk mencari aktivitas yang mencurigakan dan bereaksi secara otomatis.
Untuk melakukan ini, program-program itu mendapat akses untuk memeriksa titik utama sistem oeprasi komputer untuk mencari kelemahan keamanan. Akses ini bisa membuat mereka mengganggu sistem yang seharusnya dilindungi itu. Dan ini yang terjadi pada sstem Windows milik Microsoft ketika terjadi kelumpuhan Jumat lalu.
(bbn)