Selain itu, penampilan ketua kampanye Jennifer O'Malley Dillon yang langka di televisi, mengatakan pada MSNBC bahwa Biden "sangat" bertekad untuk tetap mencalonkan diri dan "lebih berkomitmen dari sebelumnya". Ini merupakan sinyal kuat dari kantor pusat Wilmington, Delaware, yang dimaksudkan untuk menyampaikan tekad Biden.
Namun, hanya sedikit anggota Partai Demokrat di luar staf Biden yang percaya bahwa upayanya untuk melakukan kampanye masih layak. Dalam pertemuan semua pihak pada Jumat (19/07/2024), para pejabat senior di tim kampanye mengaku kesulitan dalam melawan serentetan spekulasi dan pemeberitaan media, menurut sumber, sambil juga berargumen bahwa dukungan pada presiden AS itu lebih dalam dari yang terlihat di media.
Namun, pembelotan dari anggota parlemen dan laporan baru — termasuk laporan NBC News tentang anggota keluarga Biden yang membahas rencananya mundur dari pencalonan — terus mengguncang kampanye. Besarnya tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari para pemimpin dan donor partai yang telah mengguncang upaya pemilihan ulang Biden tidak dapat disangkal, bahkan melibatkan orang-orang terdekat presiden AS itu.
Waktu untuk mundur dengan anggun semakin singkat.
Trump menerima pencalonan Partai Republik dengan sorak-sorai pada Kamis (18/07/2024) malam di Milwaukee, menyatukan partainya saat ia mengingat kembali insiden penembakan yang terjadi saat kampanye. Namun, pidato yang berbelit-belit itu, diselingi dengan referensi terhadap pembunuh berantai fiksi Hannibal Lecter, hubungannya yang positif dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan serangan terhadap kepemimpinan serikat pekerja, hanya menekankan kepada para anggota Partai Demokrat betapa pemilu tersebut seharusnya dapat dimenangkan.
Sebagai pemenang pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, keputusan itu memang sepenuhnya ada di tangan Biden. Presiden yang berusia 81 tahun itu pada akhirnya bisa bersikeras untuk melakukan kampanye terakhir yang penuh semangat, berharap bisa membuktikan bahwa semua orang salah.
Ketidakpastian ini telah membuat Partai Demokrat berada dalam kebingungan.
Para pemimpin partai sangat ingin melakukan perlawanan terhadap Trump, tetapi Partai Demokrat kehilangan kesempatan untuk menyerang ketika drama Biden mendominasi percakapan nasional. Sebuah jajak pendapat yang dirilis Kamis (18/07/2024) oleh CBS News menunjukkan Trump mendapatkan mayoritas — 52% — dari pemilih yang kemungkinan besar akan memilih.
“Kami bergerak menuju konvensi. Harus ada keputusan yang dibuat,” kata Amy Dacey, mantan CEO Komite Nasional Partai Demokrat.
Sejak penampilan debat Biden tiga minggu lalu memicu kepanikan di antara sesama anggota partainya, keyakinan di Washington adalah bahwa hanya para pemimpin senior, seperti Barack Obama atau Nancy Pelosi, yang bisa memaksa Biden untuk mundur. Dalam beberapa hari terakhir, mereka telah mengambil langkah untuk melakukan hal itu.
Washington Post melaporkan pada Kamis bahwa Obama telah memberi tahu sekutunya bahwa jalan Biden menuju kemenangan sangat berkurang. Dia menyebut Biden perlu mempertimbangkan secara serius apakah kampanyenya masih layak.
Pelosi mengatakan kepada Biden dalam percakapan pribadi baru-baru ini bahwa jajak pendapat menunjukkan dia tidak dapat mengalahkan Trump, dan bahwa pencalonannya dapat merampas peluang Demokrat untuk memenangkan kembali DPR pada bulan November, demikian dilaporkan CNN pada Kamis. Kekhawatiran tersebut juga disuarakan dalam pertemuan tertutup dengan Biden oleh Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries.
Kebocoran informasi yang terus menerus terjadi menyiratkan frustrasi di banyak sudut partai terhadap pendirian Biden. Fakta bahwa tidak ada anggota parlemen yang secara eksplisit menyangkal peran mereka hanya memperkuat spekulasi bahwa para pemimpin mengoordinasikan pengusiran secara tertutup.
Hal ini juga membuka pintu bagi banyak tokoh Partai Demokrat yang lebih terkemuka untuk secara terbuka menekan Biden agar mundur. Kamis malam, Jon Tester — senator Partai Demokrat dari Montana yang merupakan salah satu senator paling rentan dalam siklus ini — mengeluarkan pernyataan yang menyerukan presiden untuk mundur. Sherrod Brown dari Ohio, yang bersama Tester mewakili negara bagian yang dimenangkan Trump dengan mudah dua kali, bergabung menyuarakan hal yang sama pada Jumat bersama Martin Heinrich dari New Mexico.
Dan enam anggota DPR dari Partai Demokrat lainnya menyerukan agar Biden mengundurkan diri dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat, sehingga jumlah anggota parlemen yang secara terbuka membelot menjadi lebih dari dua lusin.
Hal ini membantu mendorong Partai Demokrat untuk menunda pencalonan resmi Biden bulan ini dalam pemungutan suara virtual, di mana para pejabat partai mengatakan tidak akan ada pemungutan suara delegasi sebelum 1 Agustus. Hal itu memberi waktu lebih banyak bagi anggota Partai Demokrat yang skeptis terhadap Biden untuk melakukan kampanye tekanan mereka, tetapi juga memperpanjang perselisihan mengenai pencalonannya.
Namun, Ketua Komite Nasional Demokrat Jaime Harrison mengatakan pada Jumat bahwa partainya berharap untuk melanjutkan rencana meresmikan pencalonan Biden sebelum 7 Agustus. Sementara dia dan pejabat Partai Demokrat lain mengatakan keputusan itu berakar pada upaya untuk mengantisipasi tuntutan hukum dari Partai Republik, langkah tersebut juga mencegah segala bentuk perselisihan di lantai konvensi.
“Kita bisa menantikan pencalonan presiden kita melalui pemungutan suara virtual dan merayakannya di Chicago bersama semua delegasi yang mendukung pasangan Biden-Harris,” kata Harrison.
Kegelisahan Demokrat dalam Perjuangan 2024
Tim kampanye terus merencanakan penggalangan dana, sebuah tanda bahwa beberapa donor masih bersedia memberikan cek untuk presiden.
Biden dijadwalkan bertemu dengan para kontributor di California pada Jumat dan Sabtu mendatang, sementara Harris dijadwalkan menghadiri penggalangan dana yang menampilkan penampilan musik dari James Taylor, Yo-Yo Ma dan Emanuel Ax di Massachusetts, menurut jadwal yang diperoleh Bloomberg News. Akhir bulan ini, ibu negara Jill Biden dijadwalkan melakukan perjalanan penggalangan dana melalui New England.
Para loyalis juga didorong oleh berita bahwa gejala Covid presiden telah “meningkat secara signifikan,” menurut catatan yang dirilis oleh dokter Gedung Putih.
Namun, ada tanda-tanda bahwa presiden telah terbuka pada kemungkinan untuk digantikan dalam surat suara. ABC melaporkan bahwa Biden meminta jajak pendapat tentang bagaimana kinerja Harris. Chris Coons, seorang senator Partai Demokrat dari negara bagian asal Biden, Delaware, mengatakan Biden sedang mempertimbangkan “siapa kandidat terbaik untuk menang pada bulan November” dalam diskusi panel di Aspen Security Forum.
Presiden mengatakan dalam sebuah wawancara minggu ini dengan BET News bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mengakhiri kampanyenya atau menyerahkan kekuasaan kepada Harris jika dia terpilih kembali, dengan catatan jika dia memiliki kondisi medis — meskipun dia menepis kemungkinan hal itu terjadi.
Wakil presiden, yang sangat mungkin menjadi pilihan Biden untuk menggantikannya, terus menjalani serangkaian acara penuh sementara presiden tetap absen karena terinveksi Covid. Harris berencana menghadiri penggalangan dana pada Sabtu dan melakukan perjalanan ke Milwaukee, tempat konvensi Partai Republik, awal pekan depan, tanpa memberi indikasi bahwa dia berupaya mengambil alih kampanye tersebut.
“Kita tahu kandidat mana dalam pemilu ini yang mengutamakan rakyat Amerika: Presiden kita, Joe Biden,” katanya kepada para donor pada Jumat, menurut sumber.
(bbn)