Bos Eramet Bagi Tip Agar Nikel RI Bisa Masuk Pasar EV Eropa-AS
Dovana Hasiana
19 July 2024 15:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Eramet Indonesia Bruno Faour mengatakan pengembangan rantai pasok (supply chain) dalam negeri merupakan salah satu strategi yang bisa dilakukan Indonesia untuk memasuki pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Adapun, pasar EV Eropa dan AS sangat menekankan adanya produk yang sumbernya bisa dilacak atau memiliki traceability. Namun, sebagian besar produk antara (intermediate) dari bijih nikel yang dimurnikan di Indonesia justru diekspor ke luar negeri, seperti China, yang membuat ketertelusuran produk tersebut menjadi sulit.
“Itulah mengapa traceability-nya jadi sulit, karena ketika pindah negara, dari satu negara ke negara lain, itu membuat segalanya menjadi lebih rumit,” ujar Faour dalam wawancara dengan Bloomberg Technoz.
Selain itu, sambungnya, Indonesia harus melakukan praktik pertambangan dan penghiliran dengan menggunakan standar internasional untuk bisa memasuki pasar EV Eropa dan AS.
Dalam kaitan itu, Bruno mengatakan tantangan penghiliran nikel di Indonesia adalah kemauan penambang untuk memproduksi nikel yang lebih hijau. Selain itu, penghiliran nikel juga dinilai belum berada pada standar internasional terbaik. Walhasil, Indonesia harus melangkah lebih maju khususnya di era transisi energi.