Logo Bloomberg Technoz

Survei Kegiatan Usaha: Akses Kredit Perbankan Kuartal II Memburuk

Redaksi
19 July 2024 14:10

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha menunjukkan bahwa responden menilai akses kredit perbankan pada kuartal II 2024 memburuk, dengan saldo bersih akses kredit tercatat sebesar 4,98%. Angka ini lebih rendah dibanding saldo bersih pada kuartal I 2024 yang mencapai 6,86%.

Sebagai informasi, saldo bersih dihitung dengan cara mengurangkan persentase responden yang menjawab 'naik' dengan persentase responden yang menjawab 'turun'. Bila hasilnya positif dapat diartikan ekspansi, sedangkan bila hasilnya negatif dapat diartikan kontraksi.

"Persentase responden yang menjawab ‘lebih mudah' sebanyak 9,02%, sedangkan responden yang menjawab 'lebih sulit' sebanyak 4,04%," demikian tertulis dalam Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha yang dirilis Bank Indonesia (BI), dikutip Jumat (19/7/2024).

Kendati akses kredit perbankan sulit, dalam hasil survei juga dipaparkan mayoritas responden menyatakan kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi baik pada kaurtal II 2024. Hal ini tercermin dari saldo bersih likuiditas yang tercatat 21,99%, meningkat dibanding saldo bersih pada kuartal I 2024, yakni 21,32%.

Persentase responden yang menjawab kondisi likuiditas pada kuartal II 2024 'lebih baik' sebesar 26,92%, sedangkan responden yang menjawab kondisi likuiditas 'lebih buruk' hanya 4,93%.