Analis Ajaib Kripto, Panji Yudha memaparkan, peningkatan harga Bitcoin pekan lalu diikuti oleh insiden penembakan Donald Trump, inflasi AS yang melandai, pidato bernada Dovish dari Jerome Powell, serta akumulasi dari sejumlah Manajer Investasi.
Donald Trump, Calon Presiden Amerika Serikat, mengatakan dia ditembak di telinga kanan dalam insiden yang terjadi dalam sebuah kampanye di Pennsylvania. Insiden itu lantas berdampak langsung pada pasar Aset Kripto. Segera setelah berita tersebut tersiar, Bitcoin dan juga Altcoin lain melonjak.
Jika mencermati pergerakan harganya secara teknikal, Bitcoin masih ada potensi untuk melanjutkan tren Bullish-nya dalam jangka menengah, terlihat pada reli yang tengah terjadi dengan nyaman bergerak di atas support pada US$60.000, dan US$64.000.
Adapun range penguatan Bitcoin berpotensi menuju US$69.000 sebagai level resistance yang tercermin pada time frame daily.
“Namun, jika Bitcoin turun dan melemah hingga kembali di bawah, US$64.000 Bitcoin bisa melemah lanjutan ke US$62.000,” mengutip riset yang diterbitkan Panji.
Efek Trump, sebagai kandidat yang pro-Bitcoin, telah memainkan peran penting dalam dinamika ini.
Bergeser, Toncoin TON masih dalam tren kenaikan dengan penguatan 1,75% serta dalam sepekan sudah melemah 1% dan menetap pada harga US$7,29.
Selanjutnya, TRON TRX juga menguat 1,26% dalam 24 jam, dan sepanjang sepekan tren positifnya tersisa 0,98% pada harga US$0,1355.
Ethena ENA juga tengah bergerak menghijau. Dengan mencatatkan kenaikan 0,44% dalam 24 jam menjadi US$0,476, dan melesat 22,81% dalam sepekan.
Di sisi lain, Cardano ADA drop pergerakannya 3,34% dalam 24 jam, dan telah menghijau 7,28% dalam sepekan menuju harga US$0,4255.
Dogecoin DOGE milik Elon Musk juga sudah memasuki tren zona merah, melemah 2,17% dan secara seminggu perdagangan menguat 13,77% pada harga US$0,1205.
Avalanche AVAX, dan BNB Koin dengan tengah parkir di zona merah dalam 24 jam. Dengan masing-masing minus 1,86% dan 0,19%.
(fad)