Logo Bloomberg Technoz

Meta telah menerima izin dari otoritas antimonopoli Amerika Serikat (AS) untuk membeli saham minoritas sebanyak 5%, menurut dua orang yang mengetahui tentang kesepakatan tersebut. Komisi Perdagangan Federal AS (Federal Trade Commission/FTC) menolak berkomentar.

Dengan mengambil saham di EssilorLuxottica, raksasa media sosial sekaligus induk Facebook dan Instagram ini akan memperdalam kemitraannya dengan perusahaan kacamata terbesar di dunia.

Rencana Meta Platform mungkin akan memberikan pengaruh yang lebih besar pada bisnis inti atas upaya perusahaan menyempurnakan perangkat virtual dan augmented reality (VR/AR).

Akuisisi minoritas saham perusahaan kacamata juga mungkin bisa memperkuat posisinya terhadap para pesaing.

Snap Inc. telah bereksperimen dengan kacamata mixed-reality selama bertahun-tahun, sementara Apple Inc merilis headset Vision Pro pada awal tahun ini. 

Meski demikian hingga kini  konsumen belum mengadopsi teknologi ini secara massal.

Saham EssilorLuxottica naik 2,3% menjadi €194,20 pada pukul 11.11 waktu New York. Meta naik 1,1% menjadi US$467,27.

Rencana Meta Jangka Panjang 

Ini bukanlah perusahaan pertama yang diambil alih oleh Meta. Empat tahun lalu, pemilik media sosial Facebook ini mengumumkan bahwa mereka akan membeli sekitar 10% saham Jio Platforms milik Reliance Industries Ltd.

Meta juga menjadi pemegang saham minoritas terbesarnya dengan nilai investasi sebesar US$5,7 miliar.

Mark Zuckerberg. (Dok: Bloomberg)

Kemitraan tersebut terjadi ketika Chief Executive Officer (CEO) Mark Zuckerberg berupaya meningkatkan ekspansinya di India, di mana permintaan pembayaran online dan e-commerce meledak. Negara ini mengalami pertumbuhan penggunaan ponsel pintar di tengah masyarakat.

Meta telah banyak berinvestasi dalam metaverse—versi masa depan dari internet yang terdiri dari dunia imersif yang dapat diakses melalui headset—yang dipuji oleh Zuckerberg sebagai revolusi komputasi besar berikutnya setelah ponsel.

Pada akhirnya perusahaan mengubah namanya dari Facebook menjadi Meta beberapa tahun yang lalu untuk menggarisbawahi dedikasi pada konsep ini.

Mandeep Singh dan Nishant Chintala, Analis Teknologi Senior Bloomberg Intelligence menjelaskan bahwa besar peluang Meta menggandakan taruhan AR dan kacamata pintarnya dengan saham barunya di EssilorLuxottica.

Pasalnya perusahaan ini tidak memiliki platform perangkat keras seperti halnya Oculus VR. “Kami percaya unit AR, sekitar 10-15x lebih kecil dari VR dalam hal unit yang dikirim, dapat tumbuh pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada VR, mengingat potensi untuk memiliki kacamata pintar sebagai perangkat inferensi untuk gen-AI dan fungsionalitas asisten virtual.”

Meta meluncurkan kacamata pintar Ray-Ban pertamanya dalam kemitraan dengan EssilorLuxottica pada tahun 2021. Kacamata tersebut dipasang pada frame Wayfarer untuk memungkinkan pengguna mengambil foto dan video, mendengarkan musik, dan menjawab panggilan.

Kacamata yang lebih baru menggabungkan MetaAI, asisten AI yang didasarkan pada model kecerdasan buatan Llama.

EssilorLuxottica pada hari Rabu mengumumkan kesepakatan untuk membeli label streetwear Supreme dari VF Corp sebesar US$1,5 miliar dalam transaksi tunai, menambahkan satu merek gaya hidup lagi ke dalam jajaran merek yang juga mencakup kacamata sunglasses Oakley.

(bbn)

No more pages