Logo Bloomberg Technoz

"Jadi harus dibutuhkan promosi, marketing, endorsement, dan lain-lainnya untuk brand-brand punya Indonesia yang ada di luar negeri," terangnya. 

Pada kesempatan sebelumnya, Corporate Communication General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart Rani Wijaya juga memita agar pemerintah memfasilitasi ekspansi bagi pelaku industri ritel modern ke luar negeri.

Terlebih, kata Rani, selama ini peritel hanya melakukan langkah-langkah untuk memperkuat bisnis mereka melalui jaringan business to business (B2B).

"Selain membuka jaringan, pemerintah juga diharapkan bisa mendukung pembukaan pasar dan melakukan negosiasi dalam hal kebijakan. Dengan demikian, peritel memiliki pemahaman lebih baik ketika ingin memasuki pasar luar negeri," ujar Rani kepada Bloomberg Technoz. 

Dia menyebutkan, dalam mendukung ekspansi ritel modern lokal hingga ke luar negeri, pemerintah perlu melakukan sinergitas berupa persetujuan antara negara-negara Asean khususnya di bidang jasa. Apalagi, menurutnya, ekspansi pasar ke luar negeri khususnya Asean masih sangat menjanjikan.

"[Pemerintah bisa membantu] dengan [melakukan] koordinasi menggunakan Asean Framework Agreement on Services [AFAS] atau kerangka dalam rangka liberalisasi perdagangan bidang jasa di kawasan Asean," terangnya.

Sekadar catatan, belum lama ini Alfamart juga melakukan ekspansi gerai yang ke-2.000 di Filipina sejak pertama kali dilakukan pada 2014, lewat kerja sama dengan SM Group (holding) Filipina.

Adapun, untuk prospek ritel modern Alfamart untuk ekspansi lebih jauh lagi keluar negeri, Rani menuturkan bahwa kondisi pasar khususnya wilayah Asean masih sangat menjanjikan.

"Namun, tentu harus didahului riset pasar dan dukungan sektor lainnya juga. Dengan demikian, kita bisa pastikan, apakah kita akan duplikasi bisnis di dalam negeri ke luar negeri atau perlu ada inovasi, adaptasi dan lainnya," tuturnya.

(prc/wdh)

No more pages