Logo Bloomberg Technoz

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,16. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Namun perlu disimak indikator Stochastic RSI berada di 45,76. Menempati area jual (short), tetapi cenderung netral.

Dengan koreksi yang sudah terjadi 2 hari berturut-turut (dan bisa menjadi 3 hari), maka harga emas berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 2.445/troy ons, yang jika tertembus maka bisa mengarah ke US$ 2.454/troy ons.

Adapun target support terdekat adalah US$ 2.419/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas merosot menuju US$ 2.397/troy ons.

Prospek Cerah

Ke depan, prospek harga emas sejatinya masih cerah. Emas akan mendapat sentimen positif dari ekspektasi penurunan suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS).

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% mencapai 91,7%. Federal Reserve juga kemungkinan menurunkan suku bunga acuan 25 bps lagi pada November, dengan probabilitas 56,2%.

Perkembangan itu datang setelah pasar merespons pernyataan terbaru dari pejabat teras The Fed. Gubernur The Fed Christopher Waller mengungkapkan sepertinya penurunan suku bunga acuan sudah makin dekat.

“Saya meyakini bahwa kita kian dekat dengan waktu bahwa suku bunga acuan bisa diturunkan,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

(aji)

No more pages