Logo Bloomberg Technoz

Dampak dari kebocoran data bisa sangat merugikan bagi pengguna. Beberapa risiko yang bisa dihadapi antara lain:

  • Penipuan identitas: Pelaku kejahatan dapat menggunakan informasi yang bocor untuk melakukan penipuan identitas. Mereka bisa membuka rekening bank atau kartu kredit atas nama Anda, melakukan pinjaman online, atau melakukan aktivitas ilegal lainnya.

  • Pencurian data: Informasi yang bocor bisa dijual di dark web dan dimanfaatkan oleh penjahat cyber untuk melakukan serangan siber lainnya.

  • Spam dan penipuan: Alamat email yang bocor bisa menjadi target spam dan email phishing yang bertujuan untuk mencuri data atau uang Anda.

Grup hacker saat melakukan peretasan. (Dok: Bloomberg)

Bagaimana Mengecek Apakah Data Anda Pernah Bocor?

Untungnya, ada beberapa cara untuk mengecek apakah data Anda pernah menjadi korban kebocoran data:

  • Have I Been Pwned?: Layanan gratis ini memungkinkan Anda untuk mengecek apakah alamat email Anda pernah mengalami kebocoran data. Cukup masukkan alamat email Anda di situs web Have I Been Pwned?.

  • Website penyedia informasi keamanan: Beberapa penyedia layanan keamanan siber menawarkan alat untuk mengecek kebocoran data. Alat ini biasanya gratis dan mudah digunakan.

Langkah yang Harus Diambil Jika Data Anda Bocor

Jika Anda mengetahui bahwa data Anda pernah bocor, ada beberapa langkah yang harus Anda ambil untuk meminimalisir kerugian:

  • Ganti kata sandi: Segera ganti kata sandi untuk semua akun online yang menggunakan alamat email yang sama.

  • Aktifkan verifikasi dua langkah: Aktifkan verifikasi dua langkah (two factor autehtication/2FA) untuk semua akun online Anda. 2FA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta kode verifikasi tambahan saat login.

  • Pantau aktivitas akun Anda: Awasi aktivitas akun Anda secara berkala dan laporkan aktivitas mencurigakan kepada penyedia layanan.

  • Pertimbangkan untuk membekukan kredit Anda: Jika Anda khawatir tentang pencurian identitas, pertimbangkan untuk membekukan kredit Anda. Ini akan mencegah pembukaan rekening bank atau kartu kredit baru atas nama Anda.

Ilustrasi kejahatan siber berupa peretasan sistem. (Dok: Bloomberg)

Menggunakan Layanan Penghapusan Jejak Digital (DeleteMe Services)

Bagi pengguna yang menginginkan solusi komprehensif untuk menghapus jejak digital, layanan DeleteMe bisa menjadi pilihan. Layanan ini membantu Anda untuk menghapus informasi pribadi Anda dari berbagai sumber online, termasuk:

  1. Agregator data
  2. Pialang data
  3. Situs web pencarian orang

Meskipun layanan DeleteMe umumnya berbayar, layanan ini menawarkan solusi yang lebih efisien dan menyeluruh untuk menghapus jejak digital Anda.

Berhati-hatilah dengan Jejak Digital yang Tersimpan di Perangkat

Selain jejak digital yang tersimpan di internet, jejak digital juga bisa tersimpan di perangkat elektronik yang kita gunakan, seperti komputer, smartphone, dan tablet. Jejak digital ini bisa berupa:

  1. Riwayat penelusuran
  2. File yang diunduh
  3. Informasi login akun online
  4. Riwayat chat dan pesan
  5. Foto dan video

Untuk menghapus jejak digital di perangkat, caranya akan bervariasi tergantung pada perangkat dan sistem operasi yang digunakan. Namun, secara umum, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Hapus riwayat penelusuran dan cookie di browser.
  2. Hapus file yang tidak lagi diperlukan.
  3. Hapus informasi login yang tersimpan untuk akun online.
  4. Hapus riwayat chat dan pesan.
  5. Pindahkan foto dan video penting ke penyimpanan eksternal, lalu hapus foto dan video tersebut dari perangkat.

Penting untuk diingat bahwa menghapus jejak digital dari perangkat tidak menjamin informasi tersebut terhapus sepenuhnya. Data yang tersimpan di perangkat mungkin masih bisa dipulihkan dengan menggunakan software khusus.

Menjaga Keseimbangan Antara Kenyamanan dan Keamanan Online

Dalam kehidupan digital sehari-hari, kita dihadapkan pada dilema antara kenyamanan dan keamanan. Jejak digital memang bisa membuat aktivitas online kita lebih mudah dan efisien, namun di sisi lain, jejak digital juga bisa menjadi risiko keamanan.

Untuk menjaga keseimbangan, kita perlu menerapkan langkah-langkah keamanan yang baik, seperti:

  1. Menghapus jejak digital secara berkala
  2. Menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun
  3. Memeriksa pengaturan privasi di akun online
  4. Hati-hati dalam membagikan informasi pribadi online

Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menjaga Privasi Online

Setelah memahami pentingnya menghapus jejak digital dan langkah-langkah untuk melakukannya, ada baiknya kita membangun kebiasaan sehat untuk menjaga privasi online secara berkelanjutan. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

  • Tinjau izin aplikasi secara berkala: Ketika Anda menginstal aplikasi baru, seringkali kita langsung memberikan izin tanpa membaca secara detail. Biasakan untuk meninjau kembali izin yang diberikan kepada aplikasi dan cabut izin yang tidak diperlukan.

  • Gunakan browser alternatif yang fokus pada privasi: Beberapa browser web, seperti DuckDuckGo, dirancang khusus untuk meminimalkan pelacakan online. Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan browser alternatif ini untuk aktivitas online tertentu.

  • Gunakan ekstensi peramban (browser) untuk meningkatkan privasi: Ada berbagai ekstensi peramban yang dapat membantu Anda memblokir pelacakan online, menghapus cookie secara otomatis, dan meningkatkan privasi online Anda secara keseluruhan.

  • Waspada dengan phishing dan malware: Pelaku kejahatan online sering menggunakan email phishing dan malware untuk mencuri data pribadi Anda. Selalu waspada terhadap email dan pesan yang mencurigakan. Jangan pernah mengklik tautan atau lampiran yang tidak Anda kenal.

  • Berhati-hati dengan jaringan Wi-Fi publik: Jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak terenkripsi dengan baik. Hindari melakukan aktivitas online yang sensitif, seperti mengecek email atau melakukan transaksi keuangan, saat terhubung ke jaringan Wi-Fi publik.

  • Cadangkan data penting secara teratur: Meskipun disarankan untuk menghapus jejak digital secara berkala, penting untuk mencadangkan data penting Anda terlebih dahulu. Ini bisa berupa dokumen, foto, atau video yang Anda simpan di perangkat atau layanan cloud.

Menghapus jejak digital dan mengelola privasi online adalah langkah penting untuk melindungi diri Anda dari penipuan identitas, pencurian data, dan pelacakan online.

Dengan memahami berbagai macam jejak digital yang tertinggal, mengetahui risiko kebocoran data, serta menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, Anda dapat beraktivitas online dengan lebih aman dan nyaman.

Tak lupa, menjaga privasi online adalah tanggung jawab kita bersama. Semakin banyak pengguna internet yang sadar akan pentingnya privasi, maka dunia digital akan menjadi tempat yang lebih aman bagi semua orang.

Infografis Serangan siber terus meningkat dalam lima tahun terakhir (Asfahan/Bloomberg Technoz)


(fik/wep)

No more pages