Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Jadi yang Terlemah di Asia, Ini Penyebabnya

Muhammad Julian Fadli
19 July 2024 09:27

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini. Meski bergerak searah dengan mata uang utama Asia lainnya, rupiah anjlok paling dalam, dipicu faktor global dan domestik. 

Pada Jumat (19/7/2024) pukul 09:19 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 16.217. Mata uang Ibu Pertiwi melemah 0,38% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.

Depresiasi rupiah tidak hanya terjadi di pasar spot tetapi juga di pasar forward. Kurs rupiah di pasar Non-Deliverable Forwards untuk tenor 1 minggu berada di posisi Rp 16.212,3/US$. 

Rupiah tidak sendiri, karena berbagai mata uang utama Asia juga tidak berdaya di hadapan dolar AS. Yen Jepang, yuan China, won Korea Selatan, dolar Taiwan, baht Thailand, ringgit Malaysia, dan dolar Singapura melemah masing-masing 0,15%, 0,04%, 0,25%, 0,24%, 0,17%, 0,21%, dan 0,08%.

Jadi, sejauh ini rupiah masih menjadi yang terlemah di Asia.