"Dengan masuknya mas Thomas, akan membuat seluruh komunikasi jadi lebih mudah. Kalau ada di dalam (Kemenkeu) jadi tidak perlu ada pertemuan khusus dengan tim transisi lain," kata Sri Mulyani.
Dia menjelaskan bahwa dalam tahapan penyusunan anggaran, pemerintah akan menuliskan Nota Keuangan dan RUU APBN yang dibacakan pada 16 Agustus. Kemudian, Nota Keuangan RAPBN tersebut dibahas bersama dengan DPR RI hingga Oktober.
"Kalau berdasarkan UU bisa sampai Oktober, tapi karena masa transisi bisa saja jadi lebih cepat, kita lihat saja nanti," ucap Sri Mulyani.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengucapkan selamat atas jabatan baru yang diemban Thomas. Bendahara Negara ini juga mengajak Thomas untuk bersama-sama menjaga instrumen fiskal agar terus menjadi instrumen yang mampu menjawab tantangan zaman, dan bisa diandalkan dalam tujuan bernegara.
Thomas Djiwandono mengatakan pengangkatan dirinya sebagai Wamenkeu II menunjukkan konsistensi pemerintahan lama dan pemerintahan baru untuk berkoordinasi dan memastikan seluruh program yang ada menjadi berkelanjutan.
"Saya rasa kami tidak bisa memastikan bahwa konsistensi itu menunjukkan keberlanjutan dari Presiden Jokowi dan Prabowo, terutama untuk menjaga instrumen fiskal di masa mendatang," kata Thomas.
Dalam kesempatan tersebut, Thomas juga menyampaikan bahwa dirinya ingin meyakinkan kepada para pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan serta memberi gambaran konkret bahwa koordinasi untuk menjaga keberlanjutan program antara pemerintahan saat ini dan pemerintahan baru sudah dimatangkan.
(lav)