Oleh karena itu, menurutnya pemerintah akan terus melakukan penguatan regulasi dan pemberian insentif demi menumbuhkan industri otomotif dalam negeri, hingga mengakselerasi pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik melalui pembangunan manufaktur baterai bagi kendaraan listrik.
"Untuk itu, kemandirian industri otomotif nasional perlu terus dibangun dengan mengembangkan ekosistem industri otomotif, mulai dari produksi bahan baku, hingga industri perakitan dan pendukung," kata Ma'ruf.
Ma'ruf meminta agar kapasitas industri otomotif nasional perlu terus ditingkatkan, sehingga tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga kebutuhan pasar secara global.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ma'ruf mengatakan bahwa industri otomotif mampu tumbuh hampir 10% pada 2023 di tengah ketidakpastian global dan Covid-19. Bahkan di tahun yang sama, industri ini diklaimnya memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional dengan tingkat pertumbuhan mencapai lebih dari 7% dan kinerja ekspor tumbuh hampir 6%.
Selain itu, industri otomotif disebut juga telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan industri nasional, dilihat dari jumlah investasi yang besar dan penyerapan tenaga kerja yang mencapai kurang lebih 1,5 juta orang dalam rantai pasok industri ini.
"Demi mencapai visi besar kita, yaitu Indonesia Emas 2045, transformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan peningkatan daya saing menjadi kunci keberhasilan," sambungnya.
(wep)