Terlebih melansir dari berbagai sumber, pada awal Maret 2024 melalui juru bicara, Fenri Hendri Antoni, Kemenperin mendorong agar LCGC tidak masuk dalam kategori barang mewah. Jika target ini berhasil maka bisa dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM).
"Kemudian kalau untuk program LCGC, karena pada dasarnya program itu merupakan program ramah lingkungan, maka itu kita bisa perluas dan juga kita sekarang sedang menghitung seberapa besar faktor kenaikan dari unit LCGC," lanjut Agus
"Jadi program produsen yang mengikuti program LCGC itu sekarang kita hitung berapa besar mereka bisa menaikkan harga," katanya.
Adapun Gaikindo sendiri menilai bahwa kebijakan menaikan harga jual kembali lagi kepada masing-masing produsen kendaraan roda empat tersebut.
Sekadar informasi, kebijakan PPnBM diharapkan dapat meningkatkan utilisasi pabrik, dan memperkuat struktur industri otomotif yang dapat diukur melalui Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Disebut pula bahwa Kemenperin telah menyampaikan usulan tersebut kepada Kementerian Keuangan sejak akhir 2021, tapi hingga kini Kemenperin masih pada posisi menunggu kepastian tersebut.
Sembari di satu sisi, keputusan kebijakan, dan program dilakukan berdasarkan dialog dengan para pelaku industri otomotif terkait.
Dalam acara pembukaan pameran GIIAS 2024 Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menyampaikan harapan usaha keberlanjutan serta kemandirian otomotif Indonesia. Negara ini dipercaya sebagai ekspor hub kendaraan bermotor pada tahun 2030.
Oleh karena itu, lanjut Ma'ruf, pemerintah akan terus melakukan penguatan regulasi dan pemberian insentif demi menumbuhkan industri otomotif dalam negeri. Dengan begitu dapat mengakselerasi pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik melalui pembangunan manufaktur baterai bagi kendaraan listrik.
"Untuk itu, kemandirian industri otomotif nasional perlu terus dibangun dengan mengembangkan ekosistem industri otomotif, mulai dari produksi bahan baku, hingga industri perakitan dan pendukung," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf juga meminta agar kapasitas industri otomotif nasional perlu terus ditingkatkan, sehingga tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga kebutuhan pasar secara global.
Menurut dia, industri otomotif mampu tumbuh hampir 10% pada 2023 di tengah ketidakpastian global dan Conid-19. Bahkan di tahun yang sama, industri ini diklaimnya memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional dengan tingkat pertumbuhan mencapai lebih dari 7% dan kinerja ekspor tumbuh hampir 6%.
Selain itu, industri otomotif disebut juga telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan industri nasional, dilihat dari jumlah investasi yang besar dan penyerapan tenaga kerja yang mencapai kurang lebih 1,5 juta orang dalam rantai pasok industri ini.
Kepada pengusaha otomotif di RI ia memberi wejangan agar terus melakukan; peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, adaptif hingga inovatif dalam perkembangan pasar global, pengoptimalan kapasitas produksi dan pemakian tingkan komponen lokal, serta perluas kerja sama antar pelaku usaha.
Di saat yang sama, Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi menyebut bahwa pencapaian industri otomotif nasional lainnya seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri telah mencapai 80% dari produksi dalam negeri. Selain itu, ekspor tahun 2023 juga telah mencapai 570 ribu unit dan melibatkan 90 negara tujuan.
(wep)