Pertempuran meletus setelah kelompok militan Hamas yang didukung Iran menyerang Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa perang ini diperlukan untuk menghancurkan Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Pembicaraan gencatan senjata telah berlangsung selama beberapa minggu, dan tidak ada indikasi apakah, atau kapan, pembicaraan tersebut akan selesai.
Resolusi Knesset tersebut merupakan sebuah pengerasan dari posisi sebelumnya yang disetujui pada awal tahun ini, yang menolak gagasan bahwa negara Palestina dapat dideklarasikan secara sepihak.
Pada tahun 2009, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan menerima negara Palestina yang didemiliterisasi selama negara tersebut mengakui Israel. Negosiasi berantakan dan, dalam beberapa tahun terakhir, Netanyahu dan publik Israel telah menjauh dari dukungan terhadap dua negara, sentimen yang telah menguat sejak 7 Oktober.
Netanyahu akan mengunjungi Washington minggu depan di mana pemerintahan Biden diperkirakan akan mendesak penerimaan solusi dua negara sebagai cara untuk membawa negara-negara Arab ke dalam pembangunan kembali Gaza dan normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.
(bbn)