Sejumlah saham mencatat kenaikan luar biasa dan menjadi top gainers. Di antaranya adalah PT Panca Global Securities Tbk (PEGE) yang melonjak 34,7%, PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) melesat 28,4% dan PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) yang menguat 17,9% serta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menguat 11,9%.
Sedangkan sejumlah saham yang melemah dan menjadi top losers di antaranya PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang anjlok 28,7%, PT Golden Flower Tbk (POLU) jatuh 12,2%, dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) ambruk 9,78%.
Di Asia, sejumlah indeks saham kompak menapaki jalur hijau, SENSEX (India), CSI 300 (China), Shanghai Composite (China), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), SETI (Thailand), Shenzhen Comp. (China), PSEI (Filipina), Hang Seng (Hong Kong), dan juga KLCI (Malaysia) yang berhasil menguat masing-masing 0,79%, 0,55%, 0,48%, 0,46%, 0,38%, 0,33%, 0,26%, 0,22%, dan 0,02%.
Sementara lainnya ada di zona merah i.a Nikkei 225 (Tokyo), Topix (Jepang), Kospi (Korea Selatan), dan Straits Time (Singapura), yang terpeleset masing-masing 2,36%, 1,60%, 0,67%, dan 0,53%.
Jadi, IHSG adalah indeks dengan penguatan tertinggi nomor satu di Asia, dan juga ASEAN, disusul Index SP SENSEX, Bursa Saham India.
Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Menurut survei Beige Book Federal Reserve (The Fed) terkait data bisnis regional, menggambarkan perekonomian AS tumbuh dengan kecepatan lambat menjelang kuartal ketiga.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, menurut data yang dirilis Rabu, lapangan kerja juga hanya sedikit meningkat. Perputaran tenaga kerja melandai, dan kontak di beberapa distrik diperkirakan lebih selektif tentang siapa yang mereka pekerjakan.
Sejumlah pejabat The Fed yang dipimpin oleh Gubernur Jerome Powell telah mengatakan dalam beberapa pekan bahwa Bank Sentral sedang membuat beberapa kemajuan untuk laju inflasi ke target 2%.
Semalam, Gubernur Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan data inflasi selama beberapa bulan telah menggembirakan, tetapi dia perlu melihat lebih banyak kemajuan.
"Ini adalah tanda-tanda positif. Saya ingin melihat lebih banyak data untuk mendapatkan keyakinan lebih lanjut bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target 2%." katanya dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal yang diterbitkan pada Rabu.
Para pejabat The Fed telah mengisyaratkan bahwa mereka bergerak lebih dekat untuk mulai memangkas suku bunga acuan, Federal Fund Rate.
"Saya merasa sikap kebijakan saat ini bekerja dengan baik," kata Williams.
Optimisme pasar yang makin memuncak terkait peluang penurunan bunga acuan The Fed bulan-bulan mendatang.
Di pasar swap, investor meyakini penurunan pertama bunga The Fed akan terjadi pada September dengan probabilitas siang ini mencapai 91,7%.
Kemudian berlanjut pada November dan Desember sehingga total ada tiga kali probabilitas pemangkasan suku bunga di sisa tahun ini. Hal itu akan menjadi momen historis setelah dunia menyaksikan reli kenaikan bunga paling agresif AS dalam empat dekade.
Keyakinan itu diperkuat lagi oleh pernyataan banyak pejabat The Fed yang semakin Dovish belakangan. Yang juga datang dari Anggota Komite Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller.
(fad/ain)