Dia menjelaskan bahwa dalam tahapan penyusunan anggaran, pemerintah akan menuliskan Nota Keuangan dan RUU APBN yang dibacakan pada 16 Agustus. Kemudian, Nota Keuangan RAPBN tersebut dibahas bersama dengan DPR RI hingga Oktober.
"Kalau berdasarkan UU bisa sampai Oktober, tapi karena masa transisi bisa saja jadi lebih cepat, kita lihat saja nanti," ucap Sri Mulyani.
Dia menilai, dengan kehadiran Thomas di jajaran pejabat Kemenkeu, maka pemerintah lama akan lebih mudah bersinergi dengan pemerintahan baru untuk merealisasikan visi misinya ke depan.
"Dengan adanya Thomas, jadi lebih mudah karena komunikasi sudah terjalin untuk menampung program prioritas dan memasukkannya ke RAPBN 2025," lanjut Sri Mulyani.
Thomas Djiwandono menambahkan, pengangkatan dirinya sebagai Wamenkeu II menunjukkan konsistensi pemerintahan lama dan pemerintahan baru untuk berkoordinasi dan memastikan seluruh program yang ada menjadi berkelanjutan.
"Saya rasa kami tidak bisa memastikan bahwa konsistensi itu menunjukkan keberlanjutan dari Presiden Jokowi dan Prabowo, terutama untuk menjaga instrumen fiskal di masa mendatang," kata Thomas.
Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Thomas menjadi Wamenkeu II di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Thomas dilantik bersama dua pejabat lain, yakni Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono dan Wakil Menteri Investasi, Yuliot Tanjung.
Nantinya, Bendahara Umum Partai Gerindra ini akan bermitra dengan Wamenkeu I Suahasil Nazara untuk mendampingi Sri Mulyani di sisa tiga bulan pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.
(lav)
