Logo Bloomberg Technoz

Simon memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang finansial, meliputi manajemen keuangan, strategi perusahaan, pasar modal, dan hubungan investor. 

Dia pernah menjabat posisi senior di perbankan internasional, di antaranya Citigroup dan ABN AMRO. Dia juga pernah menjabat sebagai CFO di FinVolution Group, platform teknologi finansial di China yang tercatat di Bursa Efek New York (NYSE). Jabatan terakhirnya adalah sebagai CFO di Maya Group, perusahaan pembayaran dan perbankan digital terkemuka di Filipina. “Saya menyambut baik kesempatan menjadi bagian dari perjalanan Grup GoTo dan akan bekerja sama secara erat dengan jajaran manajemen untuk memastikan pertumbuhan optimal perseroan,” kata Simon.

Katalis kedua, GOTO mulai mengeksekusi sebagian pembelian kembali saham (share buyback) tahap pertama periode Juni 2024 dengan membeli 3.825.00.000 saham seri A atau setara 0,32% dari total saham beredar GOTO. Hal ini terlihat dari penambahan saham treasury hasil buyback.

Dalam keterbukaan informasi BEI, 9 Juli, terjadi penambahan saham treasuri GOTO sebanyak 3.825.000.000, jadi total saham treasuri GOTO menjadi 14.089.665.616 saham per Juni 2024, dari Mei 2024 sebanyak 10.264.665.616 saham.

Tidak terungkap berapa harga buyback saham GOTO di level berapa berikut juga dengan periode pembelian tahap pertama ini. Namun jika mengasumsikan harga rata-rata saham GOTO per 11 Juni-30 Juni 2024, saham GOTO diperdagangkan di level Rp 50,83/saham.

Dengan asumsi harga itu, maka nilai buyback saham GOTO ini diperkirakan setara Rp 194,42 miliar, atau baru 6,07% dari target buyback yang disetujui pemegang saham yakni mencapai US$200 juta, atau sekitar Rp 3,2 triliun. Rencana ini sudah mendapatkan restu dari RUPST-RUPSLB 11 Juni lalu.

“Inisiatif share buyback US$ 200 juta yang kami ajukan, merupakan bukti kemajuan yang dicapai GoTo seiring implementasi strategi untuk pertumbuhan yang lebih cepat serta berkelanjutan,” kata Patrick, dalam siaran pers, Selasa (11/6/2024). 

Katalis ketiga, perbaikan kinerja GOTO mulai dari konsistensi peningkatan pendapatan, penurunan beban dan biaya, penurunan rugi bersih, dan EBITDA grup yang disesuaikan yang positif khusus di kuartal IV-2023, membaik delapan kuartal berturut-turut.

Di kuartal I-2024, rugi bersih atribusi entitas induk GOTO membaik 78% menjadi Rp 861,91 miliar, dari periode yang sama tahun lalu rugi Rp 3,86 triliun. Ini adalah rugi terendah sepanjang sejarah GoTo sejak listing di BEI pada 11 April 2022 ini.

Penurunan rugi bersih Januari-Maret 2024 itu berhasil terjadi seiring dengan pendapatan bersih perusahaan yang naik 22% menjadi Rp 4,08 triliun dari pendapatan kuartal I-2023 sebesar Rp 3,33 triliun.

Secara Grup, per kuartal I-2024, GOTO juga membukukan nilai transaksi bruto atau GTV (gross transaction value) naik 20% mencapai Rp 116,5 triliun dan GTV inti Grup (mengecualikan merchant payment gateway) melesat 32% secara yoy (year on year) mencapai Rp 54,6 triliun.

“GoTo telah mencatatkan kemajuan sangat pesat dalam satu tahun terakhir dan berada pada posisi yang semakin kuat untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang yang bernilai bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Patrick.

(ibn/dba)

No more pages