Logo Bloomberg Technoz

Karier Thomas dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993 dan pada 1994 di Indonesia Business Weekly. Tommy juga pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.

Pada 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, memintanya untuk membantu usaha keluarga di Arsari Group di mana ia menjabat sebagai Deputy CEO. Sementara di bidang politik, Thomas terlibat dalam Partai Gerindra. Kini, dia menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra.

Lalu, siapa saja tokoh yang sedang dan pernah menjadi Wamenkeu sepanjang sejarah pemerintahan Indonesia?

Berikut daftar nama dan profil Wamenkeu di berbagai era pemerintahan: 

Suahasil Nazara (Oktober 2019 - Sekarang)

Pada 25 Oktober 2019, Suahasil resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Kabinet Indonesia Maju. 

Jauh sebelum itu, Suahasil meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) pada 1994. Kemudian mendapatkan gelar Master of Science dari Cornell University Amerika Serikat (AS) pada 1997. Pada tahun 2003, dia meraih gelar Doctor of Philosophy dari University of Illinois at Urbana-Champaign AS.

Suahasil Nazara menjadi PNS sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI sejak 1999, dan pada 2009 mendapatkan gelar Guru Besar (Profesor) di bidang Ilmu Ekonomi. Di lingkungan FEB-UI, Suahasil pernah menjadi Kepala Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi (2004-2005), Kepala Lembaga Demografi (2005-2008), dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi (2009-2013).

Suahasil juga aktif di Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai pengurus, dan pernah memegang jabatan Wakil Ketua Komite Pengawas Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) pada periode 2009-2015. Selanjutnya, menjadi Koordinator Pokja Kebijakan di Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Kantor Wakil Presiden RI (2010-2015), serta menjadi Anggota Dewan Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada 2013-2014.

Sejak Februari 2015, dia menjalankan tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal. Pada 31 Oktober 2016, dia dilantik oleh Menteri Keuangan sebagai pejabat definitif Kepala Badan Kebijakan Fiskal, sebelum akhirnya menjadi Wamenkeu.

Mardiasmo (Oktober 2014 - Oktober 2019 )

Pada Oktober 2014, Mardiasmo resmi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro dalam Kabinet Kerja. Kemudian berlanjut mendampingi Sri Mulyani dalam Kabinet Indonesia Maju. 

Dia sekaligus menjabat Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ex-officio Kemenkeu periode 2014-2019. Tak hanya itu, dia juga menjadi Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia selama 3 periode pada 2010-2022 dan Anggota Majelis Kehormatan Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2020-2023.

Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Ketua Komite Pengawas Perpajakan Kemenkeu periode 2019-2022, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) periode 2010-2014, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu pada 2006-2010. Saat ini, dia juga aktif sebagai Komisaris Independen pada PT. Taspen (Persero), Dewan Pengawas RS. Fatmawati, dan Ketua Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG).

Mardiasmo merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada. Dia meraih gelar Akuntan setelah menamatkan Pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada tahun 1981. Ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat pada 1989 dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA). Pada 1999 Beliau menamatkan Pendidikan S3 di School of Public Policy di University of Birmingham, Inggris.

Bambang Brodjonegoro (Oktober 2013 - Oktober 2014)

Pada Oktober 2013, Bambang Brodjonegoro resmi ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Muhammad Chatib Basri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.

Terlahir sebagai putra mantan Menteri Pendidikan dan mantan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Soemantri Brodjonegoro, kecintaan mendalam Bambang Brodjonegoro terhadap pendidikan dan energi telah berawal dari usia muda. Setelah lulus dari University of Illinois at Urbana-Champaign, AS untuk studi S2 Master in Urban Planning dan S3 PhD di Urban dan Regional Planning, dia memulai karir sebagai akademisi di almamater  FEB-UI. Pertama sebagai dosen untuk program Sarjana dan Magister, kemudian memimpin sebagai Dekan. 

Semasa karier, Bambang dilantik sebagai Anggota Tim Asistensi Kementerian Desentralisasi Fiskal (2005 - 2006), kemudian menjadi Kepala BKF Kemenkeu, hingga akhirnya naik menjadi Wakil Menteri Keuangan (2013 - 2014) dan kemudian menjadi Menteri Keuangan dari tahun 2014 hingga 2016. 

Mahendra Siregar (Oktober 2011- Oktober 2013)

Pada Oktober 2011, Mahendra Siregar resmi ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Agus Martowardojo dan Muhammad Chatib Basri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.

Jauh sebelum itu, Mahendra memperoleh gelar Master of Economics dari Monash University, Melbourne pada tahun 1991 dan Sarjana Ekonomi dari UI pada 1986.

Mahendra menjabat Wakil Menteri Luar Negeri sejak 25 Oktober 2019 sampai 19 Juli 2022. Sebelumnya dia menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (2019), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2013-2014), Wakil Menteri Keuangan (2011-2013), dan Wakil Menteri Perdagangan (2009-2011).

Selain mengemban tugas pada institusi pemerintah, Mahendra juga pernah memegang berbagai jabatan komisaris di korporasi dan organisasi internasional.

Anny Ratnawati (Mei 2010 - Oktober 2014)

Pada Mei 2010, Anny Ratnawati resmi ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Agus Martowardojo dan Muhammad Chatib Basri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.

Anny merupakan doktor ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Perempuan kelahiran Yogyakarta pada 1962 itu memulai kariernya sebagai dosen dan peneliti di IPB. Di Kemenkeu, Anny sempat menempati posisi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK). Dia juga menjadi Anggota Badan Supervisi BI pada 2005-2008.

Lalu pada Juli 2008, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarawati melantik Anny Ratnawati sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu. Anny menggantikan Achmad Rochjadi yang meninggal pada Juni 2008. Pada awal Mei 2010, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkat Anny Ratnawati sebagai komisaris PT Pertamina (Persero). Hingga akhirnya, dia dilantik menjadi Wamenkeu.

Nasrudin Sumintapura (Maret 1998 - Maret 1993)

Pada Maret 1998, Nasrudin resmi ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu J.B Sumarlin di bawah Kabinet Pembangunan V.

Jauh sebelum itu, Nasrudin berkuliah di Jurusan Ekonomi Perusahaan Fakultas Ekonomi UI pada 1957. Kariernya dimulai ketika ia masih menjadi mahasiswa dan menjadi asisten Santosa Hersokusumo dalam mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi. Lulus tahun 1965, ia menjadi staf pengajar. Beberapa tahun kemudian Nasrudin berangkat ke AS dan memperoleh gelar MA dari Universitas Wisconsin pada 1971.

Nasrudin pernah menjadi Kepala Lembaga Manajemen FE-UI periode 1984-1987. Dalam waktu yang sama, ia juga merangkap jabatan sebagai Asisten Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan (Menko Ekuin & Wasbang) Bidang Prasarana dan Jasa. 

Notohamiprodjo (Juli 1959 - Februari 1960)

Pada Juli 1959, Notohamiprodjo resmi ditunjuk sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Djuanda Kartawidjaja dalam Kabinet Kerja I.

Ong Eng Die (Juli 1947 - Januari 1948)

Pada Juli 1947, Ong Eng Die resmi ditunjuk sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Alexander Andries Maramis dalam Kabinet Amir Sjarifudiin I dan II.

Lukman Hakim (Oktober 1946 - Juli 1947)

Pada Oktober 1946, Lukman Hakim resmi ditunjuk sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Sjafruddin Prawiranegara dalam Kabinet Sjahrir III.

Sjafruddin Prawiranegara (Maret 1946 - Oktober 1946)

Pada Maret 1946, Lukman Hakim resmi ditunjuk sebagai Wamenkeu untuk mendampingi Menkeu Surachman Tjokroadisurjo dalam Kabinet Sjahrir II.

(lav)

No more pages