Logo Bloomberg Technoz

Aktivitas Manufaktur RI Masih Ekspansif, Tapi Melambat

Hidayat Setiaji
18 July 2024 10:35

Truk yang mengangkut minyak sawit mentah mengantri di luar pabrik Apical Group Ltd. di Marunda, Jakarta, Indonesia. Fotografer: Dimas Ardian/Bloomberg
Truk yang mengangkut minyak sawit mentah mengantri di luar pabrik Apical Group Ltd. di Marunda, Jakarta, Indonesia. Fotografer: Dimas Ardian/Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aktivitas industri manufaktur Indonesia masih ekspansif pada kuartal II-2024. Namun lajunya tidak sekencang kuartal sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) melaporkan, aktivitas manufaktur yang dicerminkan dengan Prompt Manufacturing Index-BI (PMI-BI) pada kuartal II-2024 berada di 51,97%. Indeks di atas 50% menandakan aktivitas yang berada di zona ekspansi, bukan kontraksi.

Kali terakhir PMI-BI berada di bawah 50% adalah pada kuartal III-2021. Kala itu, pandemi Covid-19 masih mengganas dengan penyebaran varian Delta yang menyebabkan pemerintah terpaksa menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Akan tetapi, laju aktivitas manufaktur melambat. Pada kuartal I-2024, PMI-BI tercatat 52,8%.

"Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, mayoritas komponen berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada Volume Produksi, diikuti Volume Persediaan Barang Jadi dan Volume Total Pesanan. Sementara itu, komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," sebut laporan BI, Kamis (18/7/2024).