Obligasi RI Kalah Saing dengan Filipina, Efek Yield Makin Lebar
News
18 July 2024 10:40
Ronojoy Mazumdar - Bloomberg News
Bloomberg, Prospek penurunan suku bunga di Filipina memicu reli obligasi pemerintah, membuatnya mengungguli obligasi Indonesia di tengah fokus investor pada kebijakan moneter.
Sejak awal Mei, imbal hasil obligasi Filipina bertenor 10 tahun telah merosot sementara obligasi Indonesia dengan tenor serupa tetap tinggi, sehingga perbedaannya menjadi yang terbesar sejak September 2022. Imbal hasil keduanya kemungkinan akan semakin melebar karena bank sentral Filipina atau Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) bersiap untuk menurunkan suku bunga paling cepat pada Agustus, sementara defisit fiskal dan kekhawatiran terhadap mata uang rupiah membebani obligasi Indonesia.
Obligasi Filipina dan Indonesia bertenor 10 tahun sama-sama menawarkan imbal hasil lebih dari 6%, termasuk yang tertinggi di antara negara-negara berperingkat investasi (investment grade) di dunia. Prospek jangka pendek untuk obligasi peso semakin menguntungkan karena inflasi melambat menjadi di bawah 4% dari puncaknya hampir 9% awal tahun lalu.
"Pasar Indonesia menjadi lebih menantang dibandingkan sebelumnya," kata Jerome Tay, manajer investasi pendapatan tetap di abrdn Plc di Singapura, mengutip laporan seputar potensi peningkatan rasio utang terhadap produk domestik bruto. Di Filipina, "kisah inflasi telah berubah dan sedang melambat," yang memberi bank sentral kemampuan untuk menurunkan suku bunga mungkin sebelum bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), tambah Tay.