Bloomberg Technoz, Jakarta - Corporate Communication General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart Rani Wijaya mendorong pemerintah agar memfasilitasi ekspansi bagi pelaku industri ritel modern ke luar negeri.
Terlebih, kata Rani, selama ini peritel hanya melakukan langkah-langkah untuk memperkuat bisnis mereka melalui jaringan business to business (B2B).
"Selain membuka jaringan, pemerintah juga diharapkan bisa mendukung pembukaan pasar dan melakukan negosiasi dalam hal kebijakan. Dengan demikian, peritel memiliki pemahaman lebih baik ketika ingin memasuki pasar luar negeri," ungkap Rani kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (18/7/2024).

Lebih lanjut, dalam mendukung ekspansi hingga luar negeri, Rani menekankan kepada pemerintah untuk melakukan sinergitas berupa persetujuan antara negara-negara Asean khususnya di bidang jasa.
"[Pemerintah bisa membantu] dengan [melakukan] koordinasi menggunakan Asean Framework Agreement on Services [AFAS] atau kerangka dalam rangka liberalisasi perdagangan bidang jasa di kawasan Asean," ujarnya.
Apalagi, menurutnya, ekspansi pasar ke luar negeri khususnya Asean masih sangat menjanjikan.
Sekadar catatan, Alfamart digadang-gadang bakal tetap mempertahankan kepemimpinan mereka di industri ritel luring pada 2024, tetapi mereka juga tengah menghadapi persaingan ketat dari pesaing di platform lokapasar daring yang dipimpin oleh Tokopedia dan Shopee.
Dua raksasa dagang-el tersebut telah mendominasi pasar ritel Indonesia keseluruhan sejak 2022 dengan Tokopedia memegang pangsa pasar 11%, dan Shopee 11,4% pada 2023 . Gabungan pangsa pasar keduanya mencapai 22% dari kumulatif penjualan eceran di Tanah Air.
Sementara itu, AMRT menggenggam 4,3% yang berada di posisi ketiga dengan Indomaret dari grup Salim di tempat keempat dengan 3,7% berdasarkan data Bloomberg pada Juli 2024.
Meski demikian, kekuataan platform dagang-el masih akan tetap kalah di sisi pengecer bahan makanan, dan ritel modern kemungkinan akan tetap menjadi pemimpin utama untuk penjualan ritel; mereka menyumbang 71% dari penjualan luring pada 2023, dengan pengecer nonbahan makanan dan penjualan langsung membentuk sisanya.
Peralatan rumah tangga dan elektronik terus mendominasi transaksi di lapak daring, termasuk penjualan makanan dan minuman (mamin), serta produk kesehatan, dan juga kecantikan, kemungkinan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan dagang-el di Indonesia dalam tiga tahun ke depan, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan menyentuh 18,7%, 18,5%, dan 17,8% pada 2024—2027, berdasarkan proyeksi Passport.
Selain itu, peralatan rumah tangga dan elektronik yang diperkirakan akan terus bertumbuh dengan rata-rata tahunan mencapai 14%, adalah segmen terbesar dalam nilai penjualan tersebut, menyumbang 10% dari total penjualan dagang-el sebesar Rp1,05 triliun pada 2024, diikuti oleh fesyen dan makanan masing-masing sebesar 7% dan 6%.
(prc/wdh)