Sejumlah pejabat The Fed yang dipimpin oleh Gubernur Jerome Powell telah mengatakan dalam beberapa pekan bahwa Bank Sentral sedang membuat beberapa kemajuan untuk laju inflasi ke target 2%.
Semalam, Gubernur Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan data inflasi selama beberapa bulan telah menggembirakan, tetapi dia perlu melihat lebih banyak kemajuan.
Pembacaan dari tiga bulan "Membawa kita lebih dekat ke tren disinflasi yang kita cari," katanya dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal yang diterbitkan pada Rabu.
Para pejabat The Fed telah mengisyaratkan bahwa mereka bergerak lebih dekat untuk mulai memangkas suku bunga acuan, Federal Fund Rate.
Optimisme pasar yang makin memuncak terkait peluang penurunan bunga acuan The Fed bulan-bulan mendatang.
Di pasar swap, investor meyakini penurunan pertama bunga The Fed akan terjadi pada September dengan probabilitas pagi ini mencapai 93,5%.
Kemudian berlanjut pada November dan Desember sehingga total ada tiga kali probabilitas pemangkasan suku bunga di sisa tahun ini. Hal itu akan menjadi momen historis setelah dunia menyaksikan reli kenaikan bunga paling agresif AS dalam empat dekade.
Keyakinan itu diperkuat lagi oleh pernyataan banyak pejabat The Fed yang semakin Dovish belakangan. Yang juga datang dari Anggota Komite Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller.
Sementara itu, dari dalam negeri, Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Juli 2024. Sesuai perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%.
Keputusan ini searah dengan ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg memperkirakan BI Rate masih akan tetap dipertahankan di level saat ini yakni 6,25%.
Pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia memperkirakan Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan lebih cepat. Ini karena inflasi di Negeri Paman Sam sudah melambat,
Pada Rabu, Gubernur BI menyebut inflasi di AS sudah menurun. Dipengaruhi oleh inflasi energi dan perumahan.
"Hal ini mendorong perkiraan penurunan suku bunga kebijakan di AS, Fed Funds Rate, dapat lebih cepat dari perkiraan semula. Sebelumnya pada akhir 2024," ungkap Perry.
(fad)