Logo Bloomberg Technoz

Sejumlah pejabat The Fed yang dipimpin oleh Gubernur Jerome Powell telah mengatakan dalam beberapa pekan bahwa Bank Sentral sedang membuat beberapa kemajuan untuk laju inflasi ke target 2%.

Semalam, Gubernur Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan data inflasi selama beberapa bulan telah menggembirakan, tetapi dia perlu melihat lebih banyak kemajuan.

Pembacaan dari tiga bulan "Membawa kita lebih dekat ke tren disinflasi yang kita cari," katanya dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal yang diterbitkan pada Rabu.

"Ini adalah tanda-tanda positif. Saya ingin melihat lebih banyak data untuk mendapatkan keyakinan lebih lanjut bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju target 2%."

Para pejabat The Fed telah mengisyaratkan bahwa mereka bergerak lebih dekat untuk mulai memangkas suku bunga acuan, Federal Fund Rate.

"Saya merasa sikap kebijakan saat ini bekerja dengan baik," kata Williams.

Optimisme pasar yang makin memuncak terkait peluang penurunan bunga acuan The Fed bulan-bulan mendatang. 

Di pasar swap, investor meyakini penurunan pertama bunga The Fed akan terjadi pada September dengan probabilitas pagi ini mencapai 93,5%.

Kemudian berlanjut pada November dan Desember sehingga total ada tiga kali probabilitas pemangkasan suku bunga di sisa tahun ini. Hal itu akan menjadi momen historis setelah dunia menyaksikan reli kenaikan bunga paling agresif AS dalam empat dekade.

Keyakinan itu diperkuat lagi oleh pernyataan banyak pejabat The Fed yang semakin Dovish belakangan. Yang juga datang dari Anggota Komite Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller.

Data terbaru, Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Penjualan Ritel di Amerika Serikat keluar datar (Flat) namun masih lebih baik dari ekspektasi sehingga semakin memperingan tekanan harga yang memperkuat keyakinan atas penurunan suku bunga di September. 

“Penjualan Ritel di AS tidak mencatatkan pertumbuhan atau 0% mtm (+2.3% yoy) di Juni menyusul kenaikan 0.3% mtm (+2.6% yoy) di bulan sebelumnya. Penjualan Ritel di luar penjualan BBM dan kendaraan bermotor meningkat 0.8% mtm, lebih tinggi dari kenaikan 0.3% mtm di bulan Mei dan lebih baik dari estimasi pasar, 0.2%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Sementara itu, dari dalam negeri, Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Juli 2024. Sesuai perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%.

Pergerakan BI Rate di 2024 (Bloomberg)

Keputusan ini searah dengan ekspektasi. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg memperkirakan BI Rate masih akan tetap dipertahankan di level saat ini yakni 6,25%.

Dengan demikian, ini adalah posisi BI-Rate di level saat ini untuk bulan ke-empat berturut-turut.

Mengenai stance kebijakan moneter Perry menegaskan masih mengedepankan stabilitas. "Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat efektivitas kebijakan, stabilitas nilai tukar rupiah, dan menarik aliran portofolio asing," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia memperkirakan Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan lebih cepat. Ini karena inflasi di Negeri Paman Sam sudah melambat,

Pada Rabu, Gubernur BI menyebut inflasi di AS sudah menurun. Dipengaruhi oleh inflasi energi dan perumahan.

"Hal ini mendorong perkiraan penurunan suku bunga kebijakan di AS, Fed Funds Rate, dapat lebih cepat dari perkiraan semula. Sebelumnya pada akhir 2024," ungkap Perry.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi ke 7.224 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. 

“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3), sehingga penguatan IHSG ini akan relatif pendek dan IHSG akan rawan terkoreksi kembali,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (18/7/2024).

Herditya juga memberikan catatan, Adapun area koreksi IHSG diperkirakan akan menguji ke rentang 7.026-7.199.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ARTO, BBNI, ICBP, dan SMGR.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, pasar masih mencerna keputusan RDG BI menahan sukubunga acuan di 6,25% (17/7). 

“IHSG diperkirakan kembali bergerak sideways di kisaran 7.200 pada perdagangan Kamis (18/7),” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BBRI, BTPS, TLKM, ASII, ACES, dan INDF.

(fad)

No more pages