Kenaikan harga minyak nabati pesaing juga ikut mengerek harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) naik 0,47% dan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat) bertambah 0,27%.
Sementara harga minyak biji bunga matahari naik 0,06%. Adapun harga minyak rapeseed melesat 1,94%.
Saat harga minyak nabati pesaing makin mahal, maka keuntungan menggunakan CPO akan bertambah. Sebab, berbagai komoditas ini memang bisa saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,31. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di 3,43. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti sangat jenuh jual (oversold).
Dengan demikian, harga CPO masih berpotensi naik. Cermati pivot point di MYR 3.938/ton. Jika tertembus, maka target resisten MYR 3.967/ton bisa terkonfirmasi.
Sementara target support terdekat adalah MYR 3.924/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi ke arah MYR 3.895/ton.
(aji)