Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Diprediksi Merosot Karena Aksi Jual Saham Teknologi

News
18 July 2024 07:00

Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan turun pada pembukaan perdagangan setelah aksi jual besar-besaran pada saham teknologi. Kekhawatiran tersebut muncul karena Amerika Serikat (AS) berencana untuk memberlakukan pembatasan lebih ketat pada penjualan chip ke China.

Kontrak berjangka saham untuk Jepang, Australia, dan Hong Kong semuanya turun. Kontrak Tokyo turun 2%, terbebani oleh yen yang lebih kuat dan penurunan lebih lanjut dari aksi jual besar-besaran pada produsen chip di seluruh dunia. Indeks S&P 500 turun 1,4% sementara Nasdaq turun 2,9%, penurunan terburuknya sejak 2022.

Raksasa chip AS, Nvidia Corp, Advanced Micro Devices Inc, dan Broadcom Inc menyeret indeks semikonduktor yang diawasi ketat turun hampir 7% - penurunan terbesar sejak 2020. Sementara di Eropa, ASML Holding NV anjlok 11% meskipun raksasa Belanda itu melaporkan pesanan yang kuat. Penurunan tajam saham Tokyo Electron Ltd pada Rabu (17/07/2024) memimpin kerugian di Nikkei 225 Stock Average.

Pemerintahan Biden memberi tahu sekutu-sekutunya bahwa mereka sedang mempertimbangkan pembatasan ketat jika perusahaan seperti Tokyo Electron dan ASML terus memberi China akses ke teknologi semikonduktor canggih. AS juga sedang mempertimbangkan lebih banyak sanksi pada perusahaan chip China tertentu yang terkait dengan Huawei Technologies Co.

Kinerja saham-saham teknologi. (Sumber: Bloomberg)