Logo Bloomberg Technoz

Bunga acuan global diperkirakan akan berada di level 6% pada kuartal III-2023. Pada akhir tahun ini, indeks diprediksi akan turun ke level 4,9%.

Dalam siklus sebelumnya, Jepang mungkin pengecualian. Di bawah pimpinan baru Gubernur BoJ Kazuo Ueda, bunga acuan Jepang yang saat ini berada di level terendah di dunia, diprediksi akan tetap hingga tahun depan ketika kenaikan menjadi 0% akhirnya direncanakan.

Apa kata Ekonom Bloomberg:

“Sejak awal tahun, bank sentral telah diterpa kekuatan persaingan. Pembukaan lagi China, Eropa yang menghindari penurunan dan pasar tenaga kerja yang ketat di Amerika, kesemuanya memperdebatkan tingkat bunga acuan yang lebih tinggi. Keruntuhan SVB dan Credit Suisse menarik itu ke arah berlawanan. Sejauh ini, dengan tanda-tanda terbatas dari krisis perbankan yang lebih luas, argumen untuk pengetatanlah yang menang. Tingkat puncak [bunga acuan] sudah terlihat, tetapi kita belum sampai di sana,” jelas Tom Orlik, Kepala Ekonom Bloomberg.

Berikut ini panduan kuartalan arah kebijakan beberapa bank sentral utama yang disuguhkan oleh Bloomberg juga sebagian bank sentral emerging market:

1. Federal Reserves (Amerika Serikat)

  • Bunga acuan saat ini: 5%

  • Prediksi Bloomberg Economic untuk 2023: 5,25%

  • Prediksi Bloomberg Economic untuk 2024: 4,25%

“Kami memperkirakan Fed akan mengerek 25 bps lagi pada Mei nanti sehingga bunga acuan akan mencapai 5,25%. Dengan keputusan OPEC+ memangkas produksi dan masih ketatnya pasar tenaga kerja, inflasi AS akan tetap bertahan di kisaran 4% tahun ini dan membuat Fed bertahan tidak memangkas bunga. Kami melihat Fed akan mempertahankan bunga di level puncak sampai akhir tahun kendati resesi dalam dosis ringan akan terjadi pada akhir 2023,” Ann Wong, ekonom Bloomberg.

2. European Central Bank (Uni Eropa)

  • Bunga acuan saat ini: 3%

  • Prediksi bunga 2023: 3,5%

  • Prediksi bunga 2024: 2,5%

“ECB memiliki kesulitan dalam menyeimbangkan kebijakan. Mereka berhadapan dengan inflasi yang tinggi, perlambatan ekonomi dan krisis di sektor perbankan. Dewan Gubernur tidak menyediakan arahan di bulan Maret untuk langkah selanjutnya. Bila stabilitas finansial terjaga, prediksi kami adalah kenaikan bunga ECB 25 bps pada Mei dan Juni, membawa bunga ke level 3,5%. Ada potensi berlanjut pada Juli. Setelah itu, bunga bertahan dalam jeda yang panjang,” kata David Powell, ekonom Bloomberg.

3. Bank of Japan

  • Bunga saat ini: -0,1%

  • Prediksi bunga 2023: -0,1%

  • Prediksi bunga 2024: 0%

“Sulit untuk melihat perubahan arah kebijakan BoJ tahun ini. Ueda (Gubernur BoJ) mungkin akan bergeser ke netral pada April. Namun, kami meragukan bahwa ia akan kesana. Persyaratan untuk inflasi yang stabil di kisaran 2% belum ada. Estimasi terakhir BoJ menunjukkan negative output melebar pada kuartal akhir 2022. Melihat 2024, kami melihat BoJ akan menaikkan target Japan Government Bond 1o tahun dari 0% ke 0,25% pada kuartal 1-2024 dan keluar dari bunga negatif pada kuartal 2-2024.” 

4. Bank of England

  • Bunga saat ini: 4,25%

  • Prediksi bunga 2023: 4,25%

  • Prediksi bunga 2024: 

“Pertumbuhan upah yang melemah dan penurunan harga energi yang menyeret turun inflasi seharusnya sudah memadai bagi BoE mengakhiri kenaikan bunga acuan. Bank sentral masih cenderung mengetatkan moneter menyusul kejutan data-data yang positif, menciptakan potensi jeda yang panjang. Kami pikir BoE perlu melihat pembaruan kekuatan di pasar kerja, pertumbuhan gaji yang rigid dan pelonggaran kondisi kredit untuk mendorong bunga lebih tinggi,” Ana Andrade, ekonom Bloomberg.

5. Bank of Canada

  • Bunga acuan saat ini: 4,5%

  • Prediksi bunga acuan 2023: 4,5%

  • Prediksi bunga acuan 2024: 3%

Bank sentral Kanada menyatakan pada Januari lalu bahwa mereka berencana mempertahankan bunga acuan stabil di 4,5%, tergantung pada perlambatan inflasi yang diprediksi ke level 3% pada tengah tahun ini dan kembali ke target 2% pada 2024. Mayorita ekonom memprediksi Kanada akan memasuki periode resesi teknis pertengahan tahun ini di mana inflasi inti masih bergeming, menantang perhitungan bank sentral yang tengah menyeimbangkan dampak antara risiko finansial global versus perekonomian yang seharusnya terhenti di titik ini.

6. People’s Bank of China

  • Bunga acuan saat ini: 2,75%

  • Prediksi bunga acuan 2023: 2,55%

  • Prediksi bunga acuan 2024: 2,45%

“Pemangkasan bunga PBoC sebesar 25 bps untuk rasio cadangan yang diwajibkan melepaskan sekitar 500 miliar yuan dana untuk bank sebagai pinjaman dan dukungan pemulihan di tengah gejolak perbankan global dan krisis properti. Kami memprediksi akan ada pemangkasan bunga acuan 10 bps pada kuartal II dan PBoC akan menggunting RRR dan bunga acuan selanjutnya pada semester dua tahun ini,” David Qu, Ekonom Bloomberg.

7. Reserve Bank of India

  • Bunga acuan saat ini: 6,5%

  • Prediksi bunga acuan 2023: 6,5%

  • Prediksi bunga acuan 2024: 5,5%

“Keputusan bank sentral India menahan bunga acuan yang mengejutkan pada 6 April, sejalan dengan prediksi kami. Memberi sinyal terjadinya pergeseran kebijakan bank sentral untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Debat terkait arah bunga pada kuartal-kuartal mendatang kini bergeser pada kapan waktunya pengguntingan bunga, seiring siklus global yang memuncak dan disinflasi domestik yang kian terlihat. Kami melihat RBI akan menahan bunga di level saat ini hingga akhir tahun dan baru akan mengguntingnya pada kuartal 1-2024 ke 5,5%,” Abishek Gupta.

8. Bank Indonesia

  • Bunga acuan saat ini: 5,75%

  • Prediksi bunga acuan 2023: 5,25%

  • Prediksi bunga acuan 2024: 4,75%

Proyeksi inflasi Indonesia (Bloomberg Economics)

“Bank Indonesia sudah selesai menaikkan bunga acuan. Tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga mulai berkurang seiring mulai terlihatnya puncak bunga acuan Fed. Inflasi inti sudah terjangkar dan inflasi IHK akan kembali ke target bank sentral dalam beberapa bulan ke depan. Negative output seharusnya akan tertutup pada tengah tahun ini tapi itu tidak akan terlalu jauh ke teritori positif sehingga akan menjadi concern bank sentral. BI seharusnya mulai memangkas bunga sebelum tahun ini berakhir bila rupiah terus melanjutkan ketangguhan di tengah ketakutan terhadap perlambatan global,”  Tamara Henderson.

(bbn/rui)

No more pages