Bloomberg News - 

Sebagian besar bank sentral di dunia saat ini kemungkinan sudah mendekati akhir siklus kenaikan bunga acuan atau bahkan sudah selesai mengerek bunga, menambah jeda sebelum pelonggaran moneter global akan terlihat.

Dengan tanda-tanda pertama penurunan pertumbuhan ekonomi yang kini terlihat dan ketegangan pasar yang masih tersisa buntut dari krisis perbankan, jeda apapun oleh Federal Reserve -setidaknya satu kali lagi kenaikan pada Mei akan menguatkan pembalikan arah bunga setelah serial pengetatan moneter paling agresif dalam empat dekade dilangsungkan.

Bank sentral Eropa, ECB dan bank-bank di kawasan mungkin akan mempertahankan suku bunganya di level tinggi dalam waktu lama bahkan berniat untuk terus restriktif. Akan tetapi, pergeseran kebijakan Federal Reserve akan menjadi sinyal penting bagi bank sentral di negara-negara sekelompok.

Dari Brazil sampai Indonesia, pembalikan arah kebijakan bunga acuan dengan memangkas bunga bisa dimulai secepatnya tahun ini. Secara keseluruhan, setidaknya 20 dari 23 negara utama yang dimonitor oleh Bloomberg, diprediksi akan menurunkan bunga acuan pada 2024.