Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan keterangan resmi GOTO, Simon Tak Leung Ho, adalah profesional berpengalaman di bidang finansial. Dia memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang finansial, meliputi manajemen keuangan, strategi perusahaan, pasar modal, dan hubungan investor.

Simon mengawali kariernya di bidang konsultan manajemen sebelum beralih ke sektor keuangan. Beliau telah menduduki berbagai posisi senior di perbankan internasional, di antaranya Citigroup dan ABN AMRO. Simon juga pernah menjabat sebagai CFO di FinVolution Group, platform teknologi finansial di China yang tercatat di Bursa Efek New York (NYSE), sebelum beralih ke jabatan terakhirnya sebagai CFO di Maya Group, salah satu perusahaan pembayaran dan perbankan digital terkemuka di Filipina.

Simon akan berdomisili di Indonesia, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo. Simon juga akan membawahi divisi keuangan dan hubungan investor GoTo.

“Saya telah lama mengagumi kemampuan Grup GoTo yang telah membawa banyak perubahan dan memberikan solusi bagi jutaan masyarakat di Indonesia dan negara GoTo beroperasi di Asia Tenggara,” kata Simon.

“Saya menyambut baik kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan Grup GoTo dan akan bekerja sama secara erat dengan jajaran manajemen untuk memastikan pertumbuhan optimal perseroan,” katanya.

Apresiasi untuk Jacky Lo
Dalam kesempatan itu, Patrick Walujo juga mengapresiasi kontribusi Jacky Lo selama menjalankan amanah sebagai CFO GOTO.

“Saya juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya untuk pengabdian dan kontribusi Jacky Lo di GoTo. Di bawah kepemimpinannya, Perseroan berhasil mencatatkan kondisi keuangan yang lebih baik, khususnya  dalam peningkatan profitabilitas dan efisiensi beban usaha.”

Manajemen GOTO menegaskan, penunjukan Simon dilakukan seiring momentum yang penting bagi Grup GoTo. Sepanjang tahun 2023, perseroan secara konsisten mempercepat jalannya menuju profitabilitas dan juga membangun kemitraan strategis dengan TikTok.

“Setelah meningkatkan pendapatan dan meningkatkan efisiensi beban usaha, Perseroan kini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dengan meningkatkan investasi untuk mendorong pertumbuhan bisnis, sambil tetap berkomitmen untuk mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai titik impas untuk tahun 2024,” tulis manajemen GOTO.

Sepanjang tahun ini hingga Q1-2024, di bawah kepemimpinan Jacky Lo, GOTO berhasil menekan biaya dan beban perusahaan sebesar 32% menjadi Rp 5,02 triliun dari Q1-2023 Rp 7,38 triliun.

Penurunan beban terbesar yakni dari beban penjualan dan pemasaran yang bisa diturunkan hingga 56% menjadi Rp 723 miliar dari Rp 1,63 triliun dan beban pengembangan produk turun 62% menjadi Rp 353 miliar dari Rp 933 miliar.

Sementara itu, GOTO berhasil mencatatkan pendapatan bersih di Q1-2024 naik 22% menjadi Rp4,08 triliun dari pendapatan kuartal I-2023 sebesar Rp 3,33 triliun.

(ibn/dba)

No more pages