Logo Bloomberg Technoz

“Jika ketegangan antara dua negara adidaya memanas…kita tidak akan punya waktu atau sumber daya untuk otonomi strategis kita dan kita akan menjadi pengikut,” kata Macron kepada Politico.

Selama kunjungannya ke China, Macron berusaha menggambarkan perbedaan antara Eropa dengan AS yang lebih keras ke Beijing. Eropa di sisi lain ingin mencapai keseimbangan dengan perdagangan dan investasi dengan China namun tetap menuntut penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kedaulatan teritorial untuk Ukraina.

Wawancara dengan Macron dilakukan sebelum China menggelar latihan militer di sekitar Taiwan pada Sabtu sebagai respons atas kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen ke AS. China telah berjanji untuk membawa Taiwan ke bawah kendalinya suatu hari nanti dan dengan kekerasan jika perlu.

“Pertanyaan yang perlu dijawab orang Eropa adalah, apa ada kepentingan bagi kita untuk mempercepat (krisis) di Taiwan? Tidak,” kata Macron kepada Politico. “Hal yang lebih buruk adalah berpikir bahwa kita orang Eropa harus menjadi pengikut topik ini dan mengambil petunjuk dari agenda AS dan reaksi China.”

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan kepada Bloomberg News dalam sebuah wawancara pada Senin bahwa dia mengetahui soal pernyataan Macron itu. Namun, ia ingin mempelajari lebih lanjut tentang keterlibatannya dengan Presiden China Xi Jinping sebelum memberi tanggapan.

“Pemerintah Prancis sangat vokal dalam mendukung perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” kata Wu, seraya menambahkan bahwa Prancis juga telah melakukan operasi kebebasan navigasi di perairan terdekat.

“Semua tindakan seperti ini sebenarnya didukung oleh Taiwan atau diapresiasi oleh Taiwan,” katanya. “Dan kami berharap dukungan semacam ini untuk Taiwan akan terus berlanjut.”

Wu menambahkan bahwa Senat dan Majelis Nasional Prancis juga telah menunjukkan dukungan mereka ke Taiwan. Beberapa anggota parlemen Prancis pun dikatakan akan mengunjungi ke Taiwan.

Politico menambahkan catatan dari redaksi di bagian bawah artikelnya bahwa pemerintah Prancis bersikeras untuk memeriksa kutipan Macron dalam wawancara itu dan menghapus beberapa komentarnya yang lebih jujur ​​tentang Taiwan.

“Kutipan dalam artikel ini semuanya benar-benar diucapkan oleh presiden, tetapi beberapa bagian dari wawancara di mana presiden berbicara lebih jujur ​​tentang otonomi strategis Taiwan dan Eropa dihapus oleh Elysée,” tulis Politico.

--Dengan asistensi Jenny Leonard.

(bbn)

No more pages