Para korban kemungkinan besar tewas akibat keracunan dan sudah meninggal sekitar 24 jam sebelum ditemukan, kata perdana menteri tersebut pada Selasa malam. Dia memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan terlalu dini "karena dapat menyebabkan kebingungan".
Keenam korban semuanya warga negara Vietnam, dengan dua di antaranya memegang kewarganegaraan AS. Pihak berwenang sedang menangani hipotesis bahwa ada orang Vietnam ketujuh, menurut Srettha. Polisi akan mengungkapkan lebih detail penyebab kematian setelah detail awal autopsi dan temuan lainnya tersedia, kata Srettha.
Lima kamar hotel dipesan untuk tujuh tamu, tetapi hanya lima orang yang check-in. Kelima orang tersebut ditemukan tewas oleh petugas kebersihan di suite lantai lima, bersama dengan orang lain, menjadikan satu orang sebagai tersangka, menurut Thiti Saengsawang, kepala Biro Kepolisian Metropolitan Bangkok.
Para korban terdiri dari tiga wanita dan tiga pria berusia antara 37 hingga 56 tahun, kata pihak berwenang.
Destinasi Wisata Populer
Saham Erawan Group Pcl, operator Grand Hyatt, turun sebanyak 5,2% dalam perdagangan di Bangkok, penurunan terbesar sejak 15 Januari.
Hotel ini terletak di dekat persimpangan Ratchaprasong di pusat kota, area yang populer di kalangan wisatawan asing. Namun kematian tersebut tidak akan mempengaruhi industri pariwisata negara itu, kata Srettha. Dia menambahkan bahwa acara di hotel yang akan dihadiri oleh Menteri Energi Rusia akan tetap berjalan sesuai jadwal.
Pariwisata adalah salah satu industri utama Thailand, menyumbang sekitar 20% dari total lapangan kerja dan menghasilkan sekitar 12% dari ekonomi nasional senilai US$500 miliar itu. Pemerintahan Srettha telah menetapkan target untuk menarik 80 juta wisatawan pada 2027.
Kedatangan turis asing ke Thailand tahun ini hingga 14 Juli meningkat sekitar 35% dari periode yang sama pada tahun 2023, menjadi 18,9 juta, menghasilkan pendapatan sebesar 891 miliar baht, ungkap Kementerian Pariwisata dan Olahraga pada hari Selasa. China, Malaysia, dan India adalah sumber wisatawan terbesar sejauh ini di tahun 2024.
(bbn)