Seperti namanya inti bagian luar melapisi inti bumi yang terletak sekitar 4.800 km di bawah permukaan. Sebagai gambaran inti bumi dimensinya diperkirakan seperti Bulan. Fakta ini menjadi tantangan tersendiri untuk peneliti: tidak bisa disambangi atau dilihat.
Para ilmuwan harus menggunakan gelombang seismik gempa bumi untuk membuat gambar pergerakan inti dalam.
Pendekatan Repetitif
Vidale dan Wei Wang dari Chinese Academy of Sciences menggunakan bentuk gelombang dan gempa bumi berulang, Pendekatan ini berbeda dengan penelitian lainnya.
Gempa bumi berulang adalah peristiwa seismik yang terjadi di lokasi yang sama sehingga menghasilkan seismogram identik.
Ilmuwan dalam penelitian tersebut mengumpulkan dan menganalisis data seismik yang tercatat di sekitar Kepulauan South Sandwich melewat gempa repetitif sebanyak 121 kali antara tahun 1991–2023.
Hal lain yang dilakukan lewat uji coba nuklir kembar Soviet antara tahun 1971 dan 1974, juga uji coba nuklir Perancis dan Amerika Serikat (AS) yang berulang-ulang dari penelitian lain tentang inti dalam.
Menurut Vidale, perlambatan kecepatan inti dalam disebabkan oleh perputaran inti luar besi cair yang mengelilinginya. Ini menghasilkan medan magnet Bumi, serta tarikan gravitasi dari daerah padat mantel berbatu di atasnya.
Vidale menegaskan bahwa mundurnya inti bagian dalam dapat mengubah panjang hari dalam sepersekian detik.
“Sangat sulit untuk menyadarinya, dalam seperseribu detik, hampir hilang dalam kebisingan lautan dan atmosfer yang bergejolak.”
(wep)