Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi. Keppres yang diteken 6 April lalu ini berisi rincian biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih dan nilai manfaat.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, besaran Bipih jemaah haji akan berbeda tergantung titik awal keberangkatan atau embarkasi yang mempengaruhi biaya penerbangan menuju Tanah Suci. Sedangkan biaya dan fasilitas lainnya tetap sama.

Berdasarkan aturan tersebut, besaran Bipih paling murah tercatat bagi calon jemaah haji dari Embarkasi Aceh sebesar Rp 44,3 juta per orang. Bipih paling mahal adalah calon jemaah haji dari Embarkasi Surabaya yang harus membayar hingga Rp 55,9 juta per orang.

"Ini (Bipih) dipergunakan untuk biaya penerbangan haji, biaya hidup (living cost), serta sebagian biaya layanan Arafah, Mudzalifah, dan Mina," dituliskan dalam keppres seperti dilansir Sekretariat Kabinet, Senin (10/4/2023).

Besaran Bipih jemaah haji reguler tahun 1444 H/2023 M sebagai berikut:
- Embarkasi Aceh sebesar Rp 44.364.357,26
- Embarkasi Medan sebesar Rp 45.201.652,26
- Embarkasi Batam sebesar Rp 47.429.308,26
- Embarkasi Padang sebesar Rp 46.044.850,26
- Embarkasi Palembang sebesar Rp 48.005.008,26
- Embarkasi Pondok Gede, Jakarta sebesar Rp 51.338.008,26
- Embarkasi Bekasi, Jakartasebesar Rp 51.338.008,26
- Embarkasi Solo sebesar Rp 49.893.981,26
- Embarkasi Surabaya sebesar Rp 55.928.458,26
- Embarkasi Balikpapan sebesar Rp 50.792.201,26
- Embarkasi Banjarmasin sebesar Rp 50.753.057,26
- Embarkasi Makassar sebesar Rp 52.182.703,26
- Embarkasi Lombok sebesar Rp 51.268.349,26
- Embarkasi Kertajati sebesar Rp 52.837.858,26