Dalam hal ini, laporan penjualan ritel pada Selasa kemarin keluar lebih baik dari perkiraan adalah perkembangan yang "Sehat", menurut Bret Kenwell di eToro. Lebih baik melihat The Fed memangkas suku bunga pada data melambatnya inflasi daripada melihat Bank Sentral bergegas untuk memperkuat ekonomi yang melemah, katanya.
Sinyal Dovish dari The Fed semakin bertambah, juga makin kuat setelah kemarin Gubernur The Fed Jerome Powell dan beberapa pejabat The Fed di negara bagian mengutarakan dengan jelas. Terbaru, Anggota Dewan Gubernur The Fed Adriana Kugler juga melontarkan sinyal serupa.
Ia bilang bahwa akan tepat untuk menurunkan biaya pinjaman "Akhir tahun ini" jika inflasi terus moderat, seiring dengan pasar tenaga kerja yang mendingin namun tetap tangguh.
"Jika kondisi ekonomi terus berkembang dengan cara yang menguntungkan ini dengan disinflasi yang lebih cepat, seperti yang dibuktikan dalam data inflasi selama tiga bulan, dan lapangan kerja melemah tetapi tetap tangguh seperti yang terlihat dalam beberapa laporan ketenagakerjaan baru-baru ini, saya memperkirakan bahwa akan tepat untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter akhir tahun ini," kata Kugler pada Selasa (16/7/2024) dalam sambutan yang disiapkan untuk acara yang diselenggarakan oleh National Association for Business Economics di Washington.
Pada saat yang sama, semakin banyak ekonom Wall Street yang memperingatkan Federal Reserve terlalu lama menunda pembalikan arah kebijakannya setelah menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam dua dekade.
Namun risiko untuk menunggu semakin besar, menurut sejumlah tokoh terkemuka termasuk Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius, Presiden Queens' College Mohamed El-Erian, dan Neil Dutta dari Renaissance Macro Research.
Para trader telah menambah taruhan bahwa akan ada tiga kali pemangkasan di tahun ini setelah Goldman Sachs Group Inc. mengatakan, kondisi sudah siap untuk pelonggaran, dengan "Alasan yang kuat" bagi para pejabat untuk menurunkan suku bunga paling cepat pada Juli.
(fad)