Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Menguat Terungkit Sinyal Penurunan Bunga The Fed

Tim Riset Bloomberg Technoz
17 July 2024 09:08

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka menguat tipis sesuai prediksi, di awal perdagangan pasar spot hari ini ketika pelaku pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia nanti siang.

Penguatan rupiah di awal transaksi berlangsung di tengah gelombang penguatan mata uang Asia pagi ini dipimpin oleh won Korea Selatan. Pada menit pertama rupiah menguat langsung 0,12% ke level Rp16.160/US$, mengekor penguatan baht 0,23% dan won 0,26%. 

Pada empat menit perdagangan awal, rupiah semakin melaju dengan penguatan lebih besar ke Rp16.135/US$, penguatan terbesar di Asia sejauh ini sebesar 0,28%.

Semua mata uang Asia berhasil bangkit, kecuali dolar Taiwan sejauh ini, disokong oleh optimisme pelaku pasar yang meyakini bunga acuan Federal Reserve akan diturunkan tahun ini. Spekulasi bahkan tidak berhenti dengan pasar mulai membangun keyakinan bahwa Fed fund rate akan mulai dipangkas Juli ini di FOMC akhir bulan, dan berturut-turut di sisa tahun ini.

Secara teknikal, rupiah sudah menembus level resistance terdekat di Rp16.150/US$. Kini, rupiah berpeluang menembus resistance potensial selanjutnya Rp16.110/US$. Terdapat juga level Rp16.070/US$ sebagai titik paling optimistis penguatan rupiah dengan time frame daily.