Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara turun pada perdagangan kemarin. Si batu hitam masih dibayangi tren negatif.
Pada Selasa (16/7/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini dihargai US$ 134,4/ton. Turun 0,41% dibandingkan hari sebelumnya.
Harga batu bara masih berada dalam tren negatif, di mana dalam seminggu terakhir terjadi koreksi 0,48% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 0,81%.
Melimpahnya pasokan menjadi pemberat harga batu bara. Di China, misalnya, produksi batu bara meningkat.
Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat, produksi batu bara pada Juni mencapai 405,38 juta metrik ton. Tumbuh 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan menjadi yang tertinggi sejak Desember 2023.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sebenarnya sudah masuk zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,44. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 71,68. Menghuni area beli (long) dan cukup kuat.
Oleh karena itu, harga batu bara berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 137/ton. Jika tertembus, maka US$ 142/ton berpotensi menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 127/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun ke arah US$ 122/ton.
(aji)