Mengutip CME FedWatch, peluang Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 90,9%. Tidak selesai sampai di situ, suku bunga acuan pun diperkirakan bisa turun lagi.
Kemungkinan penurunan 25 bps lagi menjadi 4,75-5% pada November adalah 61,6%. Jadi, tahun ini suku bunga acuan Negeri Paman Sam bisa turun 50 bps.
Keyakinan itu datang akibat pernyataan para pejabat teras The Fed. Awal pekan ini, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell menyebut pihaknya makin yakin bahwa inflasi bergerak turun ke target 2% dan pasar tenaga kerja sudah tidak lagi mengetat.
“Kami tidak mendapatkan keyakinan pada kuartal I. Namun pada kuartal II, termasuk pekan lalu, menambah keyakinan kami.
“Sekarang inflasi sudah turun dan pasar tenaga kerja ‘mendingin’. Keduanya sudah lebih seimbang,” papar Powell dalam wawancara bersama David Rubenstein di Economic Club, seperti diwartakan Bloomberg News.
Kemudian Gubernur The Fed San Francisco Mary Daly menyatakan bahwa keyakinan bank sentral memang menebal bahwa inflasi mengarah menuju 2%.
“Keyakinan semakin tumbuh bahwa kita menuju laju inflasi yang kembali ke 2%,” tegas Daly dalam acara yang digelar Fortune di Utah, juga diberitakan Bloomberg News.
Daly menambahkan, bank sentral masih akan berhati-hati soal kebijakan suku bunga. Namun dia memastikan suku bunga tidak akan bertahan tinggi terlalu lama.
“Saya tidak akan bicara soal waktu, saya tidak akan memberi tahu Anda kapan suku bunga akan turun dan seberapa besar. Seiring waktu, dengan penurunan inflasi dan perlambatan pasar tenaga kerja, kami harus memastikan suku bunga harus tetap tinggi sehingga kita tidak kalah terhadap inflasi. Namun kami tidak akan menahannya terlalu lama sehingga orang-orang semakin sulit mendapatkan pekerjaan,” terang Daly.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)