Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Bursa Saham Wall Street menutup perdagangan semalam dengan catatan amat positif. Saham-saham di New York itu menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah (All Time High/ATH) seiring dengan spekulasi jika Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan segera memulai pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, kekuatan pasar saham global telah didukung oleh optimisme bahwa ekonomi telah bertahan dalam kondisi terburuk akibat pengetatan dari kebijakan The Fed.
Dalam hal ini, laporan penjualan ritel pada Selasa kemarin keluar lebih baik dari perkiraan adalah perkembangan yang "Sehat", menurut Bret Kenwell di eToro. Lebih baik melihat The Fed memangkas suku bunga pada data melambatnya inflasi daripada melihat Bank Sentral bergegas untuk memperkuat ekonomi yang melemah, katanya.
Sinyal Dovish dari The Fed semakin bertambah, juga makin kuat setelah kemarin Gubernur The Fed Jerome Powell dan beberapa pejabat The Fed di negara bagian mengutarakan dengan jelas. Terbaru, Anggota Dewan Gubernur The Fed Adriana Kugler juga melontarkan sinyal serupa.
Ia bilang bahwa akan tepat untuk menurunkan biaya pinjaman "Akhir tahun ini" jika inflasi terus moderat, seiring dengan pasar tenaga kerja yang mendingin namun tetap tangguh.
"Jika kondisi ekonomi terus berkembang dengan cara yang menguntungkan ini dengan disinflasi yang lebih cepat, seperti yang dibuktikan dalam data inflasi selama tiga bulan, dan lapangan kerja melemah tetapi tetap tangguh seperti yang terlihat dalam beberapa laporan ketenagakerjaan baru-baru ini, saya memperkirakan bahwa akan tepat untuk mulai melonggarkan kebijakan moneter akhir tahun ini," kata Kugler pada Selasa (16/7/2024) dalam sambutan yang disiapkan untuk acara yang diselenggarakan oleh National Association for Business Economics di Washington.
Pada saat yang sama, semakin banyak ekonom Wall Street yang memperingatkan Federal Reserve terlalu lama menunda pembalikan arah kebijakannya setelah menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam dua dekade.
Namun risiko untuk menunggu semakin besar, menurut sejumlah tokoh terkemuka termasuk Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius, Presiden Queens' College Mohamed El-Erian, dan Neil Dutta dari Renaissance Macro Research.
Para trader telah menambah taruhan bahwa akan ada tiga kali pemangkasan di tahun ini setelah Goldman Sachs Group Inc. mengatakan, kondisi sudah siap untuk pelonggaran, dengan "Alasan yang kuat" bagi para pejabat untuk menurunkan suku bunga paling cepat pada Juli.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, berbicara di depan The Economic Club of Washington, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mempertegas pandangannya bahwa ekonomi AS dapat terhindar dari resesi, dan data inflasi selama Kuartal II-2024 memperlihatkan kemajuan dalam menurunkan inflasi ke target 2% secara berkesinambungan.
“Di pasar komoditas, harga emas menguat dan bertahan di sekitar level tertinggi dalam lebih sebulan, ditopang oleh harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dan karena investor menunggu komentar lebih lanjut dari para pejabat tinggi Federal Reserve untuk memprediksi kapan penurunan suku bunga akan di mulai,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,75% ke 7.224 dan masih disertai oleh volume penjualan.
“Koreksi IHSG telah menembus area koreksi minimal yang kami berikan kemarin di 7.258, apabila IHSG menembus kembali 7.215 sebagai support terdekatnya, maka arah koreksi IHSG berikutnya ke rentang 7.026-7.199,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (17/7/2024).
Herditya juga memberikan catatan, Posisi IHSG saat ini pun diperkirakan sedang berada di awal wave 2 dari wave (3). Dengan Support, 7.215, 7.176 dan juga Resistance pada 7.374, 7.396
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AGRO, ANTM, BUKA, dan BRMS.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, antisipasi pemangkasan The Fed Rate di September 2024 kembali mendorong penguatan indeks-indeks Wall Street di perdagangan semalam (16/7).
“Pelemahan IHSG diperkirakan terbatas pada kisaran support 7.200 di Rabu (17/7). Secara teknikal, Stochastic RSI mulai mendekati oversold area diikuti penurunan volume transaksi. Kondisi tersebut mengindikasikan penurunan tekanan jual di Selasa (16/7),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ESSA, MDKA, BMRI, ASSA, TINS, dan MAPI.
(fad)