Bloomberg Technoz, Jakarta - Lonjakan minat investor di pasar obligasi primer seperti yang terlihat pada gelar lelang sukuk negara kemarin, mungkin akan memberikan suntikan optimisme lebih besar bagi pasar surat utang domestik hari ini.

Dalam perdagangan di pasar sekunder kemarin, pergerakan harga obligasi negara cenderung sideways, terlihat masih terbebani kekhawatiran terkait prospek kebijakan fiskal RI di bawah pemerintahan baru kelak ditambah tanda tanya tentang sosok menteri keuangan baru.

Namun, untuk hari ini, mungkin optimisme akan lebih besar. Selain sinyal dari pasar sukuk, pergerakan pasar obligasi global juga terlihat bergairah terdorong keyakinan yang meningkat akan penurunan bunga acuan Federal Reserve tahun ini. 

Yield Treasury, surat utang Amerika, turun 7,2 bps untuk tenor 10Y ke level 4,16%. Begitu juga tenor panjang 30Y yang terkikis imbal hasilnya 8,5 bps menjadi 4,37%. Obligasi di Eropa juga bergerak naik harganya mencerminkan optimisme pasar akan arah bunga global.

Lelang meriah

Lelang yang menawarkan tujuh seri surat berharga syariah negara kemarin, diserbu para investor. Nilai incoming bids atau penawaran yang masuk dari investor melesat tajam, mencapai Rp27,7 triliun. Angka itu naik 54% dibanding nilai penawaran masuk dalam lelang sukuk sebelumnya.